JAKARTA, KOMPAS - Persatuan Perusahaan Real Estat Indonesia atau REI akan menyelenggarakan Pertemuan Bisnis Global Federasi Real Estat Internasional atau FIABCI di Bali pada Desember mendatang. Dalam kesempatan itu, REI ingin menunjukkan sinergi pemerintah dengan swasta dalam menyediakan perumahan bagi masyarakat melalui Program Satu Juta Rumah.
“Kita adalah satu-satunya negara yang pemerintahnya membuat konsep perumahan yang rakyat yang terjangkau dengan melibatkan peran swasta. Itu tidak ada di negara lain. Dan indonesia jadi role model,” kata Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat REI Soelaeman Soemawinata yang juga sekaligus merupakan Presiden FIABCI Asia Pasifik, dalam jumpa pers, Rabu (9/5/2018), di Jakarta.
Setelah Kongres FIABCI Dunia ke-69 di Dubai, Uni Emirat Arab pada akhir April lalu, akan dilanjutkan dengan Pertemuan Bisnis Global FIABCI yang menurut rencana akan diselenggarakan di Bali pada 7-11 Desember mendatang. Tema yang akan diusung pada pertemuan tersebut adalah “Affordable Housing and Sustainable Tourism Development”. Jika pada Kongres FIABCI Dunia ke-69 di Dubai dihadiri hingga 1.200 orang, pada Pertemuan Bisnis Global FIABCI di Bali mendatang juga ditargetkan dapat dihadiri delegasi sebesar itu.
Soelaeman mengatakan, program perumahan rakyat di negara lain biasanya dilakukan hanya oleh pemerintah, tanpa melibatkan swasta. Di Indonesia, program perumahan rakyat yang dibungkus dalam Program Satu Juta Rumah melibatkan swasta. Subsidi diberikan langsung kepada masyarakat berpenghasilan rendah yang disediakan oleh pengembang swasta.
“Sekarang, pengembang dari luar negeri mengakui bahwa program affordable housing di Indonesia sudah teruji karena sudah dilaksanakan dan berjalan sampai sekarang,” ujar Soelaeman.
Selain soal perumahan rakyat, menurut Soelaeman, pada Desember nanti, pihaknya juga akan menawarkan peluang berinvestasi di Indonesia. Sebab, Indonesia merupakan negara dengan perekonomian yang terus tumbuh dan didukung kelas menengah yang semakin besar. Selain itu, pemerintah Indonesia juga memiliki banyak program pengembangan kawasan ekonomi khusus, destinasi pariwisata, hingga pengembangan kota baru yang bisa menjadi peluang investasi bagi pengembang dari luar.
Wakil Ketua Umum DPP REI bidang Hubungan Luar Negeri Rusmin Lawin menambahkan, program perumahan di Indonesia dipandang sangat baik karena bisa mendorong industri properti ikut tumbuh. Sebab, subsidi langsung diberikan ke masyarakat berpenghasilan rendah, sekaligus menumbuhkan pengembang swasta.
Terkait dengan pertemuan yang akan diselenggarakan di Bali, REI ingin merangkul pengembang dari luar negeri yang selama ini telah berinvestasi dan membangun properti di Bali. Adapun investor properti dari luar negeri yang potensial adalah dari Jepang, Hongkong, Dubai, dan Korea.