DEPOK, KOMPAS — Volume penjualan emas meningkat dalam dua bulan terakhir. Kecenderungan ini seiring pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.
Permintaan emas dari nasabah PT Pegadaian (Persero) naik 10-15 persen dalam dua bulan terakhir. ”Bentuknya berupa cicilan atau tabungan emas,” kata Direktur Operasi PT Pegadaian (Persero) Damar Latri R, saat ditemui di Depok, Jawa Barat, Selasa (15/5/2018).
Hingga saat ini, jumlah emas yang sudah dijual kepada nasabah sekitar 3,5 ton. Sampai dengan akhir bulan ini, stok emas batangan PT Pegadaian bernilai Rp 350 miliar.
Dihubungi secara terpisah, dosen Ilmu Ekonomi Universitas Indonesia, Lana Soelistianingsih, berpendapat, emas memiliki risiko investasi lebih rendah dibandingkan dengan valuta asing dan saham. Selain itu, pengetahuan masyarakat terkait investasi emas juga lebih baik dibandingkan dengan pengetahuan mengenai instrumen lainnya.
Investasi emas juga dapat dijangkau masyarakat menengah ke bawah karena hingga saat ini harganya belum mencapai Rp 1 juta per gram. Lana mengatakan, rata-rata orang membeli emas sekitar 5 gram untuk satu kali investasi.
Dari segi pergerakan harga emas, Lana mengatakan, ada kemungkinan harga emas di Indonesia mengikuti inflasi di AS. ”Di AS, inflasi dan harga emas berbanding lurus karena emas dianggap sebagai ’asuransi’ inflasi negara ini. Ketika harga emas di AS naik, harga emas global meningkat sehingga harga emas di Indonesia turut meningkat,” katanya.
Sementara itu, pegadaian perhiasan emas juga meningkat 4 persen menjelang bulan puasa. Damar mengatakan, setiap tahun, ada kenaikan 4-5 persen menjelang Ramadhan dalam pegadaian perhiasan emas. Puncak kenaikannya terjadi pada 14 hari sebelum Lebaran.
Menurut Lana, pegadaian emas itu menjadi sumber modal bagi kelompok masyarakat yang membuka usaha temporer selama Ramadhan. Sebagian besar jumlah modalnya di bawah Rp 10 juta dan berada di kelompok usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Secara menyeluruh, dana yang telah disalurkan Pegadaian kepada masyarakat berkisar Rp 39,2 triliun. Damar menargetkan, akhir tahun ini jumlah dana yang disalurkan dapat mencapai Rp 45 triliun.