JAKARTA, KOMPAS — Proyek pengembangan Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, mencapai 60 persen dan diproyeksikan selesai awal November 2018. Beroperasinya Stasiun Manggarai secara penuh diharapkan dapat meningkatkan jumlah penumpang Kereta Api Bandara Soekarno-Hatta.
Kepala Humas Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Eben Torsa, ketika dihubungi, di Jakarta, Rabu (16/5/2018), mengatakan, Stasiun Manggarai saat ini sedang dikembangkan dengan dibangunnya jalur double-double track (DDT) Manggarai-Cikarang oleh Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.
Akibatnya, KA bandara belum dapat beroperasi dari stasiun tersebut, seperti yang telah direncanakan sebelumnya. Rute KA saat ini masih dari Stasiun BNI City (Sudirman Baru), Stasiun Batuceper, dan Stasiun Bandara Soekarno-Hatta.
”Posisi Manggarai sangat strategis karena akses integrasi bagus,” kata Direktur Utama PT Railink Heru Kuswanto secara terpisah. PT Railink adalah perusahaan operator KA Bandara Soekarno-Hatta.
Integrasi yang dimaksud adalah stasiun itu akan menjadi tempat pertemuan antarkereta, yakni KA Bandara Soekarno-Hatta ke kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek, dan KA jarak jauh, ataupun moda transportasi lainnya, seperti Transjakarta dan taksi.
Saat ini, kereta baru mengangkut rata-rata 2.628 penumpang per hari. Jumlah penumpang tersebut masih jauh dari kapasitas angkut yang dimiliki KA bandara saat ini, yaitu 19.040 penumpang per hari.
Heru menjabarkan, penambahan jumlah perjalanan dari Stasiun Manggarai dapat meningkatkan jumlah penumpang. Ia mencontohkan, penambahan jumlah perjalanan kereta bandara menjadi 70 perjalanan dari 42 perjalanan per Maret 2019 meningkatkan jumlah penumpang 35-40 persen.
Ketika Stasiun Manggarai beroperasi, jumlah perjalanan dapat meningkat menjadi 124 perjalanan. Peningkatan jumlah penumpang itu diharapkan dapat terlihat dalam 2-3 tahun ke depan.
Sebelumnya, pemerintah berharap agar 30 persen masyarakat yang menuju bandara akan beralih menggunakan kereta api setelah beroperasi penuh sehingga mengurangi kemacetan.
Pengamat tata kota dan dosen Teknik Planologi Fakultas Arsitektur Lansekap dan Teknologi Lingkungan, Universitas Trisakti, Yayat Supriatna, menyatakan, interkoneksi menjadi kunci utama untuk menarik penumpang. Stasiun Manggarai dapat membuat penumpang tiba di bandara tanpa harus ke Stasiun BNI City, seperti yang terjadi saat ini.