BANJARMASIN, KOMPAS Pemerintah Kota Banjarmasin kembali menggelar Pasar Wadai Ramadhan selama Ramadhan 1439 Hijriah. Pasar ini bukan sekadar tempat berjualan aneka makanan dan minuman untuk berbuka puasa, melainkan juga tempat berwisata kuliner. Berbagai kuliner khas daerah Kalimantan Selatan dapat dijumpai di pasar itu.
Pasar Wadai Ramadhan dibuka pada hari pertama Ramadhan, Kamis (17/5/2018) sore. Pembukaan secara resmi dilakukan Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel Abdul Haris Makkie. Begitu dibuka, warga langsung menyerbu pasar yang digelar di sepanjang Jalan RE Martadinata, depan Balai Kota Banjarmasin, itu.
Syahrianto (47), warga Banjarmasin, mengatakan, kehadiran Pasar Wadai Ramadhan ini selalu dinantikan warga setiap tahun karena akan memudahkan dalam mencari keperluan untuk berbuka puasa. Apalagi, di pasar tersebut warga dapat membeli wadai atau kue khas Banjar.
Wadai yang dapat dijumpai antara lain bingka, bingka barandam, putri salat, ipau, gagatas, sarimuka, pais sagu, pais pisang, wadai balapis, dan amparan tatak. ”Wadai semacam ini jarang ada pada hari biasa,” ujarnya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banjarmasin M Ikhsan Alhaque selaku ketua panitia penyelenggara menyampaikan, ada 150 stan kuliner di Pasar Wadai Ramadhan tahun ini. Pedagang di stan itu tidak hanya menyajikan kuliner khas Banjar, tetapi juga menyajikan berbagai kuliner Nusantara.
”Pasar Wadai Ramadhan ini kegiatan tahunan yang diharapkan bisa menjadi miniatur pusat kuliner khas Banjar di Kota Banjarmasin. Selain sebagai tempat belanja, pasar ini juga menjadi tempat wisata,” kata Ikhsan.
Untuk meningkatkan kunjungan, panitia bekerja sama dengan pihak ketiga mengadakan berbagai acara untuk menarik pengunjung, misalnya permainan dengan doorprize, demo memasak bersama koki, dan peragaan busana muslim.
Menurut Abdul Haris Makkie, Pasar Wadai Ramadhan tidak hanya digelar di Banjarmasin, tetapi juga di kabupaten/kota lain di Kalsel. Kehadiran pasar itu memudahkan warga dalam mencari hidangan yang diperlukan untuk berbuka puasa.
”Kami mendukung kehadiran pasar wadai di sejumlah daerah selama bulan suci Ramadhan. Selain memudahkan warga masyarakat mencari keperluan untuk berbuka puasa, pasar ini juga menyediakan kuliner khas daerah yang tidak ada di luar bulan puasa,” tuturnya.
Pasar Wadai Ramadhan ini juga bagian dari pelestarian budaya. ”Melalui pelestarian budaya ini, masyarakat masih bisa menikmati wadai-wadai yang dibuat dengan resep warisan nenek moyang,” ucapnya.
Haris meminta pengelolaan Pasar Wadai Ramadhan di Banjarmasin perlu ditingkatkan agar dapat menjadi destinasi wisata yang menarik meski hanya setahun sekali. ”Kami juga berharap pengelola dan para pedagang selalu memelihara kebersihan di lingkungan pasar wadai ini agar pengunjung merasa nyaman,” ucapnya.
Wakil Wali Kota Banjarmasin Hermansyah berjanji memperbaiki penyelenggaraannya. ”Kami juga ingin keberadaan pasar ini memberikan manfaat sehingga warga berinovasi dan membangkitkan ekonomi,” katanya. (JUM)