Group Head Corporate Communication Indosat Ooredoo, Deva Rachman, saat dihubungi di Jakarta, Jumat (18/5/2018) mengatakan, operator dituntut semakin paham pelanggan. Setelah kebijakan registrasi ulang dengan validasi data kependudukan selesai 30 April 2018, daftar ulang nomer baru diwajibkan memakai data kependudukan.
Menurut Deva, kebijakan mendorong pelanggan lebih loyal. Dalam jangka panjang, aktivitas beli-pakai-buang kartu perdana nomer prabayar diharapkan berkurang. Tingkah pindah layanan atau perputaran pelanggan juga dapat ditekan.
Vice President Sales and Service Strategy PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel), Gilang Prasetya menambahkan, ide untuk mengembangkan aneka program loyalitas dan pemasaran khusus semakin mudah dengan kebijakan itu. Sebagai gambaran, operator dapat menciptakan penawaran paket layanan seluler berbeda antarpelanggan.
Menurut Gilang, tujuan utama registrasi nomor prabayar dengan validasi data kependudukan adalah melindungi konsumen dari aksi penyalahgunaan layanan seluler.
Hasil final rekonsiliasi yang diumumkan pemerintah 15 Mei menunjukkan, jumlah nomer prabayar jasa telekomunikasi, baik registrasi ulang maupun pendaftaran baru sampai 30 April, mencapai 254.729.159 nomer. Rekonsiliasi dilakukan dengan menyinkronkan data keberhasilan (hits) pada sistem Direktorat Jenderal (Ditjen) Kependudukan dan Pencatatan Sipil dengan sistem registrasi milik masing-masing operator.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), dalam keterangan pers menyebutkan, 254.729.159 nomer menunjukkan angka riil dan ideal jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia 262 juta jiwa dan pengguna internet 143 juta jiwa.
Direktur Jenderal Penyelenggara Pos dan Informatika Kemkominfo, Ahmad M Ramli menyebutkan, angka hasil rekonsiliasi sudah disetujui antara instansinya dengan Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia, dan operator.
Dalam rangka mendorong pertumbuhan jumlah pengguna, lanjut Gilang, strategi bundling (skema paket) penjualan ponsel pintar bersama kartu perdana nomor prabayar atau pascabayar dinilai relevan. Awal pekan ini, Telkomsel mengumumkan kerja sama dengan Erajaya Group untuk memasarkan program bundling HALO Device Plan.
Group Head Corporate Communication PT XL Axiata Tbk (XL) Tri Wahyuningsih mengemukakan, strategi bundling masih relevan untuk akuisisi pelanggan baru. Apalagi, mekanisme registrasi nomer semakin tertata karena ada kebijakan wajib daftar dengan validasi data tunggal kependudukan yang sah. "Sejak 2015 kami lebih fokus meningkatkan jumlah pelanggan berkualitas, bukan sekadar akuisisi pelanggan baru," kata Tri.