Peternak Sapi Semarang Pilih Jadi Mitra Kelompok Ternak
Oleh
WINARTO HERUSANSONO
·2 menit baca
UNGARAN, KOMPAS – Peternak sapi potong di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, antusias melakukan usaha penggemukan sapi. Mereka membeli bibit sapi dari kelompok ternak, kemudian dipelihara 3-4 bulan untuk dijual. Usaha tersebut dinilai lebih menguntungkan.
Harga bibit sapi potong berat 300 kilogram hidup, rata-rata Rp 16 juta sampai Rp 17 juta per ekor. Usaha penggemukan sapi mulai panen pertengahan Ramadhan hingga menjelang Idhul Qurban, pertengahan Agustus mendatang.
Pembina Kelompok Tani Ternak Bangun Rejo, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang, Eko Dodi, Senin (21/5/2018) mengatakan, saat ini terdapat 69 peternak mitra yang melakukan usaha penggemukan sapi di rumah masing-masing. Mereka biasanya memelihara sapi antara 5 ekor dan 15 ekor.
“Dengan mengambil bibit sapi dari kelompok ternak, mereka memperoleh banyak keuntungan. Harga sapi usia muda yang tidak terlalu mahal, kemudian mereka memperoleh bibit sapi dengan kualitas terjamin. Jadi, mereka boleh mengambil bibit sapi sesuai kemampuan peternak,” ujar Eko Dodi.
Peternakan sapi di Polosiri misalnya, kini tersedia lebih 100 ekor bibit sapi yang siap dimanfaatkan oleh peternak mitra. Sapi-sapi itu berada di kandang komunal, baik kandang tertutup maupun kandang lepas dengan hamparan luas. Biasanya, kandang lepas berfungsi bagi sapi yang birahi, musim kawin serta untuk anak-anak sapi yang baru lahir bersama induknya digembalakan di kandang lepas.
Peternak sapi di Bawen, Juwarto mengemukakan, sebagai peternak kecil, ikut dalam kelompok ternak memang lebih menjanjikan. Sapi potong hasil penggemukan lebih mudah dipasarkan karena dalam kelompok juga terdapat peternak yang juga pedagang sapi.
Pedagang-pedagang itu punya akses untuk mengirim sapi ke rumah pemotongan hewan (RPH),akses ke pasar hewan di sejumlah kota, maupun ke industri pengolahan makanan berbahan daging sapi seperti sosis.
Dengan sistem mitra tersebut, peternak tinggal memelihara dan membesarkan sapi potong. Kalau harga belinya sapi sekitar Rp 17 juta per ekor, dengan masa pemeliharaan hingga 3 bulan saja, biasanya bobot sapi akan meningkat. Tentu saja, peningkatan bobot sapi menjadi harga jualnya naik, bisa sampai Rp 21 juta per ekor.
“Peternak tidak perlu takut terjerat tengkulak sapi. Biasanya kalau menjual sapi ke tengkulak akan memperoleh harga beli yang rendah, padahal tengkulak menjualnya dengan harga tinggi,” ujar Juwarto.
Di wilayah Kabupaten Semarang saja, populasi sapi potong sebanyak 25.000 ekor, sedangkan sapi perah mencapai 137.000 ekor. Jumlah ini bagian dari potensi sapi potong di Jawa Tengah untuk sapi jantan 500.000 ekor dan sapi betina lebih dari 900.000 ekor.