JAKARTA, KOMPAS - Maskapai penerbangan diminta bersikap sangat tegas kepada para penumpang yang bercanda mengenai bom. Selain sudah dilarang, gurauan mengenai bom juga akan mengganggu proses penerbangan.
Pengamat penerbangan Gerry Soejatman mengatakan, kalau penumpang yang bercanda membawa bom sekadar diturunkan dari pesawat, itu tak akan membuat jera. Penumpang lain tidak akan tahu dan berpotensi mengulang hal yang sama.
”Gurauan membawa bom itu sangat merugikan, tidak saja bagi maskapai, tetapi juga bagi penumpang lainnya,” ujar Gerry, Senin (21/5/2018).
Corporate Communication Strategic Lion Air Danang Mandala Prihantoro dalam siaran pers mengungkapkan, ada sejumlah kasus gurauan soal bom di beberapa penerbangan di berbagai kota. Humas Lion Air Group Rama Handoko mengatakan, penumpang yang bergurau membawa bom masuk daftar hitam dan tidak boleh naik Lion Air Group selamanya. ”Ke depan kami sedang mempertimbangkan untuk menuntutnya ke pengadilan karena sangat merugikan,” kata Rama.
Kerugian terjadi karena butuh waktu lama untuk mengeluarkan dan mengecek ulang penumpang serta barang yang sudah masuk ke pesawat. Sementara itu, Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Pahala N Mansury meminta agar seluruh karyawannya, termasuk pilot, kru pesawat, dan lainnya untuk bermedia sosial dengan cerdas. Karyawan Garuda harus mematuhi aturan yang telah ditetapkan perusahaan. Pernyataan Pahala ini disampaikan setelah ada pernyataan dari dua pilotnya yang viral di media sosial.
”Kedua pilot itu saat ini sedang diivestigasi dan dilakukan review screening, serta sementara jadwal terbangnya dicabut. Kami sampaikan kepada seluruh karyawan termasuk kru untuk mematuhi panduan sosial media yang dibuat perusahaan,” kata Pahala.