[caption id="attachment_5982922" align="alignnone" width="720"] Jajaran komisaris dan direktur PT Steadfast Marine Tbk serta PT Jasa Utama Capital Sekuritas berfoto bersama usai due dilligence dan paparan publik di Jakarta, Senin (21/5/2018).[/caption]
JAKARTA, KOMPAS--Galangan kapal PT Steadfast Marine Tbk resmi menawarkan 350.003.000 lembar sahamnya ke publik. Seluruh hasil penjualan saham yang akan dilepas dengan harga Rp 100-Rp 120 per lembar itu akan dipakai untuk modal kerja pembangunan kapal.
"Kami tidak ingin menjadi galangan kapal terbesar. Kami ingin memproduksi kapal-kapal berteknologi tinggi yang banyak digunakan untuk keperluan minyak dan gas," kata Komisaris Utama PT Steadfast Marine Tbk Eddy K Logam dalam uji tuntas dan paparan publik di Jakarta, Senin (21/5/2018).
Seluruh hasil penjualan saham, yang diperkirakan mencapai maksimal Rp 42 miliar, itu akan dipakai untuk membeli peralatan, teknologi, dan semua kebutuhan kerja. "Sebagai negara maritim, harus ada industri kapal yang melantai di bursa, agar industri semakin maju. Kami menjadi pionir galangan kapal yang masuk ke pasar modal," kata Eddy.
Perusahaan galangan kapal di kawasan berikat Pontianak, Kalimantan Barat tersebut, dalam penawaran umum perdana (IPO) menunjuk PT Jasa Utama Capital Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi atau underwriter.
Direktur Utama Jasa Utama Capital Deddy Suganda Widjaja mengatakan, prospek galangan kapal cukup menjanjikan karena galangan tidak hanya membangun kapal, tetapi juga merawat kapal. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, kebutuhan kapal dalam negeri cukup besar.
"Galangan Steadfast Marine bukan hanya membangun kapal baru tapi juga melayani perawatan rutin kapal. (Hal ini) sesuai regulasi kapal wajib masuk dok pada masa waktu yang telah ditentukan," kata Deddy.
Direktur Utama PT Steadfast Marine Tbk Ruddy K Logam menambahkan, perawatan kapal menyumbang 30 persen dari penghasilan perusahaan. "Tahun lalu omzet kami Rp 400 miliar, sedangkan target tahun ini kami patok Rp 850 miliar. Sejak berdiri tahun 2005, kami sudah membangun 88 kapal baru," jelas Ruddy.
Dia mengatakan, kapal tidak dipasarkan ke grup sendiri, tetapi juga dijual ke pihak lain. "Dari 88 kapal yang telah kami buat itu, hanya 15 kapal yang dijual ke PT Logindo Samudramakmur Tbk. Itu pun dijual sebelum Logindo turun ke bursa. Sekarang kami lebih banyak memenuhi permintaan dari luar, termasuk Kementerian Perhubungan," kata Ruddy.
Ruddy menjelaskan, saat ini Steadfast Marine sudah menyerahkan enam kapal pesanan pemerintah dan sedang menyelesaikan 5 kapal pemerintah lagi. Steadfast Marine yang banyak dibantu galangan kapal Damen Shipyard dari Belanda itu akan lebih berkonsentrasi pada kapal-kapal berteknologi tinggi.