SANGATTA, KOMPAS - Para peternak di sentra peternakan ayam kampung di Kalimantan Timur empat bulan terakhir kesulitan memperoleh bibit ayam yang biasa dipasok dari Jawa Barat. Alhasil, selama bulan Ramadhan dan Lebaran, peternak ayam kampung berhenti produksi dan tak mendapat keuntungan.
”Mestinya, selama Ramadhan dan Lebaran, kami bisa memacu produksi 50 persen. Namun, malah tak ada ayam yang bisa dijual,” kata Muhsin Pemma, peternak ayam kampung sekaligus Sekretaris Kelompok Tani Menuai Bakti, Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur, Kamis (24/5/2018).
Sejak Februari, peternak di Kaltim kesulitan mendapat day old chicken (DOC) atau bibit ayam. Para pembibit ayam kampung di Jawa Barat tidak bisa memenuhi permintaan para peternak di banyak daerah.
”Kami perlu 2.000 DOC per bulan dari pembibit di Parung, Jabar. Sebenarnya harga DOC tidak naik, Rp 9.000-Rp 10.000 per ekor. Namun, sepertinya DOC diprioritaskan bagi peternak di Jawa,” kata Muhsin.
Secara terpisah, Ketua Umum Himpunan Peternak Unggas Lokal Indonesia (Himpuli) Ade M Zulkarnain menyebutkan ada beberapa penyebab peternak ayam kampung di sejumlah daerah kesulitan mendapat DOC.
”Faktor pertama, tren usaha ayam kampung sedang naik beberapa tahun terakhir. Faktor lain, jumlah pembibit ayam kampung terbatas. Sementara pembibit di Pulau Jawa difokuskan ke program 10 juta ayam kampung pemerintah,” ujar Ade.
Kaltim semestinya memiliki pembibit ayam kampung skala besar yang bisa memasok DOC pada 2018. Sayang, rencana itu mundur. Kaltim memerlukan 40.000-an DOC ayam kampung per bulan, bisa lebih, karena ayam kampung makin diminati.
Jika DOC didapat, selama Ramadhan dan Lebaran, peternak bisa memanen 3.000 ayam, naik 50 persen dari bulan-bulan sebelumnya. Muhsin menjual ayam kampung produksinya ke Sangatta dan Samarinda.
”Permintaan dari pelanggan terus berdatangan, tetapi tak bisa kami penuhi. Semoga masalah DOC segera ada solusi sehingga kami peternak Kaltim bisa melanjutkan usaha,” kata Muhsin.
Meski DOC belum dipasok dari Jabar, di pasar-pasar tetap ada ayam kampung. Menurut Muhsin, sebagian warga beternak ayam kampung secara mandiri, tetapi jumlahnya sedikit. Selain itu, ada pasokan ayam kampung dari Sulawesi.