JAKARTA, KOMPAS - Peluang pertumbuhan sejumlah perusahaan di berbagai sektor masih terbuka. Permintaan di pasar domestik masih terus meningkat.
Penjualan sejumlah produk PT BISI International Tbk pada 2017 naik 25 persen selama setahun menjadi Rp 2,31 triliun. Produsen benih jagung hibrida, benih padi, dan tanaman hortikultura itu juga mencatatkan laba bersih Rp 406 miliar, naik 20,8 persen dibandingkan dengan laba bersih 2016. Adapun, kinerja perusahaan pelayaran PT Pelita Samudera Shipping Tbk pada triwulan I-2018 juga positif karena ada kontrak-kontrak besar dari perusahaan tambang.
Presiden Direktur BISI International Jemmy Eka Putra mengatakan, pada 2017, pihaknya mengakuisisi PT Branita Sandhini (Grup Mosanto). ”Akuisisi dilakukan untuk mendorong produksi dan penjualan produk benih,” ujar Jemmy saat menyampaikan hasil rapat umum pemegang saham tahunan untuk tahun buku 2017, di Jakarta, Senin (28/5/2018).
BISI International didirikan pada 1983 oleh Charoen Pokphand. Produksi benih jagung hibrida pada 2017 sebanyak 26.674 ton dan benih padi 29 ton. Pada 2018, BISI merencanakan mengeluarkan belanja modal Rp 105 miliar untuk perluasan lahan, riset, dan produksi. ”Peluang pasar di Indonesia sangat besar karena pemerintah mendukung pertanian,” kata Jemmy.
Bisnis pelayaran
Direktur Utama PT Pelita Samudera Shipping Iriawan Ibarat mengatakan, salah satu kontrak diperoleh dari PT Bukit Prima Bahari, anak perusahaan PT Bukit Asam Tbk. ”Kontraknya bernilai sekitar 8,4 juta dollar AS yang akan berakhir pada 2021,” kata Iriawan.
Pelita Samudera Shipping melepas saham perdana Desember 2017. ”Kami sangat optimistis untuk membidik peningkatan volume di atas 10 persen dari 2017 dengan penambahan kontrak-kontrak baru,” kata Iriawan.
Sekretaris perusahaan Pelita Samudera Shipping Imelda Agustina Kiagoes dalam siaran pers mengatakan, pada triwulan I-2018, volume pengangkutan batubara mencapai 9,6 juta metrik ton. Volume ini naik 55 persen dari triwulan I-2017 dan melebihi target triwulan I-2018 sebesar 27 persen. Pendapatan usaha tercatat 16,2 juta dollar AS, naik 60 persen dibandingkan dengan triwulan I-2017. Adapun laba bersih komprehensif 2,6 juta dollar AS, naik 347 persen dari rugi pada triwulan I-2017 sebesar 1,06 juta dollar AS.