JAKARTA, KOMPAS — Kementerian Koordinator Perekonomian berencana menurunkan harga beras medium yang digelontorkan Perum Bulog melalui operasi pasar. Dalam seminggu terakhir, harga beras cenderung stabil di bawah harga eceran tertinggi yang berlaku.
Harga eceran tertinggi (HET) beras medium yang berlaku saat ini Rp 9.450 per kilogram untuk wilayah Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, Sulawesi, Bali, dan Nusa Tenggara Barat. Untuk wilayah Maluku dan Papua, HET sebesar Rp 10.250 per kg. Adapun HET untuk wilayah lain sebesar Rp 9.950 per kg.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Tjahya Widayanti menyampaikan, saat ini harga beras dari Perum Bulog berkisar Rp 9.000-Rp 9.300 per kg.
Dia mengatakan, harga jual beras medium yang digelontorkan melalui Bulog akan diturunkan sesuai permintaan Presiden Joko Widodo. Tujuannya, agar beras dapat semakin dijangkau masyarakat.
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution yang dikonfirmasi pada Senin (28/5/2018), di Jakarta, menyebutkan, harga beras medium itu akan turun menjadi kisaran Rp 8.000-an per kg. Meski demikian, harga pastinya masih akan ditentukan Kementerian Perdagangan.
Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kemenko Perekonomian Musdhalifah Machmud mengatakan, masih ada satu rapat lagi pada pekan ini untuk membahas rencana tersebut. Keputusan mengenai harga terbaru ditargetkan sudah ada sebelum Lebaran 2018.
”Memang saat ini stok beras nasional tergolong aman dan harganya stabil. Namun, penurunan harga ini merupakan usaha kami dalam menurunkan harga beras nasional secara pelan-pelan,” tutur Musdhalifah.
Ketua Koperasi Pedagang Pasar Induk Cipinang Zulkifly Rasyid mengatakan, saat ini harga beras medium rata-rata mencapai Rp 8.500 per kg. Kisaran harga tersebut tidak berubah sejak hari pertama Ramadhan 2018.
Dalam laman PT Food Station Tjipinang Jaya, stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang per 28 Mei 2018 sebanyak 41.450 ton. Kebutuhan beras Jakarta rata-rata 20.000-30.000 ton per hari.
Zulkifly tidak mempermasalahkan rencana penurunan harga beras dari Perum Bulog tersebut. ”Harga beras saat ini stabil dan kami menjual dengan harga di bawah HET,” ujarnya saat dihubungi, Selasa (29/5/2018).
Kepala Penelitian Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Hizia Rerpatiadi mengharapkan, harga beras yang diterapkan ini tidak mengintervensi pasar. Namun, pemerintah perlu mengefektifkan dan mengefisiensikan rantai distribusi beras.