JAKARTA, KOMPAS — Menjelang Lebaran, tren permintaan terhadap barang kebutuhan pokok meningkat tajam. Momentum ini diyakini mampu mendongkrak kinerja industri makanan dan minuman.
Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Panggah Susanto, Selasa (5/6/2018), melalui keterangan tertulis mengatakan, pada triwulan I tahun 2018, pertumbuhan industri makanan dan minuman mencapai 12,7 persen. Capaian pertumbuhan itu turut berkontribusi terhadap industri pengolahan nonmigas sebesar 35,4 persen.
Panggah optimistis, industri makanan dan minuman nasional bisa tumbuh lebih tinggi pada 2018. Terlebih lagi dengan adanya momentum pemilihan kepala daerah yang berlangsung tahun ini di sejumlah wilayah di Indonesia. Perhelatan pesta demokrasi diyakini dapat meningkatkan konsumsi produk makanan dan minuman.
Untuk itu, lanjut Panggah, harus dibangun sebuah sinergi program dan kegiatan yang lebih kuat antara pemerintah dan pemangku kepentingan dalam pengembangan industri makanan dan minuman.
Sinergi itu bisa mulai dari mempermudah akses bahan baku, sistem logistik dan distribusi, hingga kegiatan penelitian dan pengembangan untuk menciptakan inovasi. ”Upaya ini juga mendukung dalam penerapan Industri 4.0,” ucap Panggah.