Kemenhub Pantau Kemungkinan Lonjakan Kendaraan Pemudik
Oleh
KRISTI DWI UTAMI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kementerian Perhubungan masih memantau dan mengantisipasi kemungkinan lonjakan volume kendaraan pada arus mudik Lebaran. Jumlah kendaraan yang memasuki delapan ruas jalan nasional ataupun 18 ruas jalan tol hingga Minggu (10/6/2016) pukul 08.00 terus bertambah.
Kendaraan pribadi yang melintas di delapan ruas jalan nasional, yaitu Merak, Sadang, Balonggandu, Rancaekek, Pejagan, Prupuk, Tegal, dan Kendal, lima hari menjelang Idul Fitri atau pada H-5 pukul 00.00 hingga 08.00 tercatat 48.294 unit. Dari jumlah tersebut, sepeda motor mendominasi dengan jumlah 22.402 unit diikuti 10.791 mobil dan sisanya kendaraan sumbu tiga atau lebih.
Peningkatan volume kendaraan juga terjadi di 18 ruas jalan tol yang dipantau oleh Jasa Marga. Delapan belas jalan tol tersebut adalah Jagorawi, Jakarta-Cikampek, Palikanci, Jakarta-Tangerang-Cengkareng, Cikupa, Palimanan, Pejagan, Pejangan-Pemalang, Purbaleunyi, Semarang, Banyumanik-Salatiga- Salatiga Barrier, Solo-Ngawi, Ngawi-Kertosono, Surabaya-Mojokerto, Surabaya-Gempol, Gempol-Pasuruan, Gempol-Pandaan, Pandaan-Malang.
Data Posko Tingkat Nasional Angkutan Lebaran Terpadu PT Jasa Marga menyebutkan, sejak Minggu pukul 00.00 hingga 06.00 sudah tercatat 502.155 kendaraan yang melintas di 18 jalan tol tersebut. Dari angka tersebut, mobil pribadi lebih banyak mendominasi.
Menurut Kepala Posko Harian Nasional Angkutan Lebaran Terpadu 2018, Hindro Surahmat, pihaknya akan terus mengantisipasi kemungkinan lonjakan volume kendaraan. ”Sabtu (9/6/2016) malam, volume kendaraan yang keluar Jakarta sudah tergolong tinggi. Namun, untuk kemungkinan terjadi lonjakan pada hari lain tetap ada,” katanya.
Menurut Hindro, arus mudik pada tahun ini cenderung menyebar. ”Sulit untuk menentukan saat ini kapan puncak mudiknya. Sejauh ini kami masih mengantisipasi kemungkinan lonjakan terjadi pada tiga hari menjelang Lebaran atau H-3,” katanya.
Pemudik mulai tinggalkan Jakarta
Menurut data Litbang Kementerian Perhubungan, hingga H-6, sudah lebih dari 5,5 juta pemudik bergerak meninggalkan Jakarta dengan berbagai moda transportasi, baik umum maupun pribadi.
Data pemudik dengan transportasi umum juga terus meningkat. Hingga H-6, jumlah penumpang tertinggi adalah penumpang dengan moda pesawat terbang, yaitu 1.755.546 orang.
Jumlah pemudik hingga H-6 dengan transportasi umum tahun ini meningkat dibandingkan tahun lalu. Kenaikannya adalah 0,59 persen.