Pemerintah Prioritaskan Pengembangan Industri Elektronika
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Investasi di sektor industri elektronika dan komponen di Indonesia menunjukkan tren yang positif pada tiga tahun terakhir. Pemerintah memprioritaskan pengembangan industri elektronika agar bisa mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan mampu memacu daya saing sektor manufaktur.
Kementerian Perindustrian mencatat, investasi industri elektronika mencapai Rp 8,34 triliun pada 2017. Investasi tersebut terdiri dari penanaman modal asing sebesar Rp 7,65 triliun dan penanaman modal dalam negeri sekitar Rp 690 miliar. Capaian itu meningkat dibandingkan tahun 2016 yang tercatat hingga Rp 5,97 triliun dan tahun 2015 pada kisaran Rp 3,51 triliun.
”Industri elektronika merupakan salah satu sektor yang diprioritaskan pengembangannya supaya bisa lebih kompetitif di kancah domestik dan internasional,” kata Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Harjanto melalui keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (13/6/2018).
Harjanto menjelaskan, maraknya investor industri elektronika masuk di Indonesia membuat jumlah populasi sektor ini menjadi tumbuh. Pemerintah memproyeksikan populasi industri elektronika mencapai 67 usaha tahun 2017 atau naik dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 57 usaha. Kemenperin menargetkan tahun ini jumlahnya bisa meningkat lebih dari 72 usaha.
Selain itu, total penyerapan tenaga kerja di industri elektronika pada tahun 2017 mencapai 202.000 orang. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan tahun 2016 yang mencapai 185.000 orang dan tahun 2015 sekitar 164.000 orang.
Tingkatkan investasi
Di samping itu, Harjanto menyampaikan, perusahaan elektronika asal Jepang, Sharp Corporation, berkomitmen akan meningkatkan investasi di Indonesia. Selain Sharp, sebanyak 24 industri komponen telepon seluler dari China juga telah menjajaki lokasi industri di Pulau Batam untuk berinvestasi dan mendukung pengembangan industri ponsel di dalam negeri.
Berdasarkan data Kemenperin, saat ini sudah ada 30 industri komponen ponsel dan komputer tablet di dalam negeri. Mereka antara lain memproduksi PCBA, adapter (travel charger), earphone, kabel USB, chasing baterai, cell baterai lithium, bahan baku baterai lithium, serta karton boks, manual boks, dan kartu garansi.
Sementara itu, terdapat tiga industri ponsel di dalam negeri yang telah mempunyai fasilitas surface mount technology yang berfungsi mendesain ponsel dengan ukuran yang lebih kecil, yakni PT Samsung Electronics Indonesia, PT Satnusa Persada, dan PT Oksha Teknologi Indonesia. Surface mount technology adalah sebuah teknologi yang memungkinkan ponsel didesain dengan ukuran yang lebih kecil.