Masyarakat Kian Aktif, Penggunaan Seluler Melonjak
Oleh
MEDIANA
·4 menit baca
"Selama bersilahturahmi ataupun menikmati libur Lebaran, pemudik tidak akan lepas dari internet berkecepatan cepat, seperti media sosial. Situasinya berbeda sekali saat zaman layanan seluler 2G yang ditandai orang kirim pesan melalui SMS dan pasti ada keterlambatan pengiriman," ujar General Manager External Corporate Communication PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) Denny Abidin, Selasa (12/6/2018), di Jakarta.
Tren tersebut terbaca setidaknya sejak satu dekade terakhir saat 3G diperkenalkan komersial dan dilanjutkan peluncuran 4G LTE tahun 2015. Momentum Ramadhan - Lebaran selalu dipastikan terjadi lonjakan lalu lintas data seluler.
Sebagai ilustrasi Ramadhan tahun 2018 ini. Selama kurun waktu 20 hari pertama puasa, Denny menyebutkan, rata-rata pelanggan mengonsumsi 134 megabyte (MB) setiap harinya atau meningkat 23 persen dibandingkan hari biasa. Penggunaan layanan data didominasi pemakaian media sosial yang naik 24 persen dibandingkan hari biasa.
Beberapa aplikasi yang menjadi favorit pelanggan selama Ramadhan tahun ini adalah YouTube yang berkontribusi terhadap penggunaan layanan data Telkomsel sebesar 25,2 persen, diikuti Instagram 18,6 persen, Facebook 15,8 persen, WhatsApp 11,3 persen, dan Google 7,3 persen.
Telkomsel juga memperkirakan lonjakan lalu lintas data seluler mencapai sekitar 137 persen pada Ramadhan-Lebaran 2018 dibandingkan tahun lalu. Tingginya penggunaan layanan data diproyeksikan sama dengan 20 hari pertama Ramadhan 2018. Pelanggan akan mengunggah foto atau video aktivitas di lokasi mudik dan wisata ke media sosial serta aplikasi pesan instan.
Disamping itu, pelanggan juga memanfaatkan layanan data untuk mengakses berbagai informasi dan direktori kuliner, penginapan, dan beragam aktivitas seni dan budaya.
Mengenai layanan suara, Telkomsel memprediksi lalu lintas produk ini turun sekitar 8-9 persen dibandingkan dengan hari biasa. Sementara, lalu lintas layanan pesan singkat atau SMS cenderung stagnan atau tidak berubah signifikan dibandingkan dengan hari biasa.
Selain Telkomsel, operator lain juga menyampaikan proyeksi mereka terhadap lonjakan data seluler.
Direktur Teknologi PT XL Axiata Tbk (XL) Yessie D Yosetya mengatakan, lalu lintas semua layanan kemungkinan akan meningkat, dengan trafik data kembali akan naik paling tinggi sekitar 20-30 persen dibandingkan hari-hari biasa. Konsumsi layanan streaming diperkirakan mengalami kenaikan yang signifikan, baik dalam bentuk video maupun musik.
Chief Technology and Information Officer Indosat Ooredoo, Dejan Kastelic, mengemukakan, puncak kenaikan lalu lintas data diprediksi naik 83,7 persen dibanding Ramadhan-Lebaran 2017. Oleh sebab itu, pihaknya telah menyiapkan peningkatan kapasitas layanan data menjadi 11.394 TeraByte/hari.
Meskipun diperkirakan turun atau stagnan, Indosat Ooredoo tetap menambah kapasitas layanan suara menjadi 37,49 juta Erlang/hari dan kapasitas pesan pendek menjadi 1,01 miliar SMS /hari.
Infrastruktur
Proyeksi lonjakan layanan seluler yang tampak "gemerlap" itu diikuti dengan penyiapan infrastruktur jaringan telekomunikasi seluler.
Denny menyebutkan, Telkomsel telah membangun 12.000 pemancar multiband LTE, lalu menambah kapasitas jaringan pada 579 unit pemancar berteknologi 4G. Tidak ketinggalan, anak perusahaan Telkom Indonesia ini mengoperasikan 73 unit pemancar bergerak serta menambah kapasitas gateway internet 66 persen dari kapasitas existing menjadi 3.288 Gbps.
Jalan tol mudik juga menjadi fokus pengamanan jaringan Telkomsel. Sebanyak 16 ruas tol utama di Sumatra dan Jawa, termasuk 12 ruas tol baru, sudah dilayani 2.226 unit pemancar yang 666 unit diantaranya berteknologi 4G LTE.
Secara khusus untuk Lebaran 2018, Yessie mengatakan, pihaknya menambah kapasitas jaringan inti pada area Denpasar dan Medan. Penambahan kapasitas jaringan radio pada jalur dan area tujuan mudik dengan cara menempatkan 49 unit pemancar bergerak, penambahan kapasitas pada sekitar 4.000 unit pemancar yang sudah terbangun. Sekitar 8.500 unit pemancar baru ikut dikembangkan di jalur, kota tujuan mudik, dan tempat wisata yang ramai dikunjungi saat Lebaran
Sementara itu, Dejan mengemukakan, hal terpenting adalah uji jaringan di jalur mudik. Pihaknya telah melakukan pengujian di jalur mudik Semarang-Demak-Kudus (Jawa Tengah). Kemudian, perusahaannya juga memantau kinerja seluruh jaringan nasional melalui Indosat Ooredoo Network Operation Center.
Titik baru
Dalam siaran pers tanggal 6 Juni 2018, hasil koordinasi Kementerian Komunikasi dan Informatika, Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia, dan Kantor Staf Presiden menyebut ada tiga lokasi kritis yang diperkirakan menjadi titik kepadatan baru tahun ini.
Pertama, wilayah Jembatan Kali Kuto dan sekitarnya di ruas Jalan Tol Batang-Semarang. Kemudian, jalur perpindahan dari tol operasional ke tol fungsional di wilayah Pemalang. Terakhir, area percabangan di Jalan Tol Cikampek menuju Cirebon dan Bandung.
Ketiga lokasi kritis tersebut seharusnya memang menjadi perhatian tiga operator besar di atas, dan juga tiga lainnya, yakni Hutchison Tri Indonesia, Smartfren dan Net1. Jangan sampai mereka larut dalam "gemerlap" proyeksi lonjakan data seluler dan percaya diri akan jangkauan ataupun kapasitas jaringan mereka.
"Keluhan pelanggan tentu ada. Kebanyakan berupa pemberitahuan bahwa di daerah tertentu sinyal layanan kami lemah," kata Vice President Technology Relations and Special Project PT Smartfren Telecom Tbk (Smartfren) Munir Syahda Prabowo.
Keluhan tersebut biasanya dipakai sebagai bahan evaluasi ketersediaan kapasitas jaringan dan mempelajari perilaku pelanggan. Bahan dijadikan rujukan pelaksanaan layanan Ramadhan-Lebaran tahun berikutnya.
Menurut Denny, kunci mengelola keluhan atau komplain adalah pemetaan titik-titik lokasi yang diperkirakan padat atau terjadi lonjakan permintaan layanan. Baru kemudian, perusahaan menambah kapasitas jaringan berdasarkan hasil pemetaan. Selain itu, pihaknya juga menyediakan GraPARI mobile.