BEKASI, KOMPAS — Kereta rel listrik yang mengangkut penumpang pesawat ke dan dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta masih sepi. Tingkat keterisian kereta baru 25 persen dari daya angkut maksimal per hari.
Untuk meningkatkan keterisian kereta, sosialisasi terus digencarkan. Penggunaan kereta bandara tersebut juga dimaksudkan untuk mengurai kemacetan.
Kapasitas angkut kereta bandara mencapai 19.000 penumpang per hari. Saat ini, tujuh rangkaian kereta dioperasikan, masing-masing terdiri dari enam gerbong. Dalam sehari, ada 70 perjalanan. Namun, setiap hari hanya 4.750 penumpang yang menggunakan kereta bandara.
”Kalau dihitung, operasi kereta bandara terbilang masih baru, yaitu enam bulan terakhir. Masih banyak waktu untuk memenuhi keterisian dengan sosialisasi yang lebih gencar lagi,” ujar Diah Suryandari, Junior Manager Hubungan Masyarakat PT Railink, operator kereta bandara, di sela-sela uji coba perjalanan kereta bandara dari dan ke Stasiun Bekasi, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (19/6/2018).
Salah satu cara untuk meningkatkan keterisian kereta bandara tersebut dengan menambah jangkauan relasi kereta.
Selasa, PT Railink menguji coba perjalanan kereta dari dan ke Stasiun Bekasi. Dalam uji coba tersebut, kereta berangkat dari Stasiun Bekasi dan tiba di Stasiun Bekasi tepat waktu. Adapun keberangkatan kedua dan ketiga juga sesuai jadwal, yakni pukul 11.10 dan 13.13, dengan total penumpang 20 orang.
Pada masa uji coba, diharapkan sedikitnya 100 penumpang bisa diangkut kereta ini per hari. Waktu tempuh dari Stasiun Bekasi menuju Stasiun Bandara Soekarno-Hatta sekitar 90 menit.
Harga tiket
Kereta bandara tersebut berangkat dari Jalur 1. Loket khusus kereta bandara berada di sisi utara stasiun. Loket dilengkapi dengan mesin pembelian tiket kereta. Uji coba dilakukan hingga akhir Juni dengan harga promosi Rp 70.000 per penumpang. Saat masa uji coba selesai, harga tiketnya menjadi Rp 100.000 per orang.
Di antara Stasiun Bekasi dan Stasiun Bandara Soekarno-Hatta, kereta berhenti di Stasiun BNI City Jakarta dan Stasiun Batu Ceper Tangerang. Tarif tiket per orang untuk rute Stasiun Bekasi-Stasiun BNI City sebesar Rp 35.000 dan untuk rute Stasiun Bekasi-Stasiun Batu Ceper Rp 70.000.
Ada empat jadwal keberangkatan dari Stasiun Bekasi, yakni pukul 10.05, pukul 11.10, pukul 13.13, dan pukul 14.11. Setiap kereta tiba di Stasiun Bandara Soekarno-Hatta pukul 11.37, pukul 12.37, pukul 14.37, dan pukul 15.37.
Dari Stasiun Bandara Soekarno-Hatta, kereta berangkat pukul 07.50. pukul 08.50, pukul 10.50, dan pukul 11.50. Kereta sampai di Stasiun Bekasi pukul 09.20, pukul 10.15, pukul 12.10, dan pukul 13.15.
Diah menyebutkan, sebagaimana jadwal perjalanan kereta di tiga stasiun terdahulu, perjalanan dari dan ke Stasiun Bekasi dilakukan di luar jam sibuk pengoperasian kereta komuter Jabodetabek.
”Ditambahnya Stasiun Bekasi untuk memberi kemudahan bagi penumpang pesawat yang tinggal di sekitar Bekasi atau dari kereta jarak jauh yang turun di Bekasi, sekaligus menambah keterisian kereta,” ucap Diah.
Ismail (25), penumpang kereta bandara, senang dengan beroperasinya kereta bandara hingga Stasiun Bekasi. ”Dengan menggunakan kereta, perjalanan relatif tanpa hambatan kemacetan. Selama ini, saya menggunakan bus yang tak bisa menghindari kemacetan dengan durasi perjalanan sekitar 3 jam,” katanya.