JAKARTA, KOMPAS - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum mampu bangkit dari tekanan sepanjang pekan ini. Pada perdagangan hari ini, Jumat (22/6/2018), IHSG turun tipis 0,52 poin atau 0,01 peresen ke level 5.821,82.
Kemarin, IHSG ditutup melemah 61,70 poin atau 1,05 persen ke level 5.822,33. Sementara di hari sebelumnya, atau hari pertama perdagangan pascalibur Lebaran, IHSG ditutup anjlok 109,59 poin atau 1,82 persen ke level 5.884
Artinya selama tiga hari perdagangan berturut-turut pascalibur Hari Raya Idul Fitri, pergerakan IHSG terus mengalami penurunan dengan total akumulasi sebesar 2,87 persen.
Selama tiga hari perdagangan berturut-turut pascalibur Hari Raya Idul Fitri, pergerakan IHSG terus mengalami penurunan dengan total akumulasi sebesar 2,87 persen.
Sepanjang perdagangan hari ini, nilai dari 258 saham emiten yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) terkoreksi. Adapun sebanyak 133 saham alami kenaikan, sementara 116 saham alami stagnansi.
Pada hari yang sama, volume transaksi mencapai 8,27 miliar saham dengan nilai perdagangan mencapai Rp 7,88 triliun. Pemodal asing masih mendominasi aksi jual dengan nilai penjualan bersih asing di seluruh pasar mencapai Rp 969,62 miliar
Alfred Nainggolan, Kepala Riset Koneksi Capital, menyatakan pelemahan IHSG terjadi akibat adanya sentimen negatif global, salah satunya, ancaman perang dagang antara AS dan China.
Langkah Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed, memastikan peningkatan suku bunga acuan juga mendorong investor pasar modal keluar dari Indonesia.
"Aksi jual asing cukup besar sepanjang pekan ini mencapai Rp 5 triliun. Sulit untuk tidak mengatakan investor asing berbondong keluar dari Indonesia saat terjadi kenaikan suku bunga The Fed secara agresif," ujar Alfred.