JAKARTA, KOMPAS — Indeks Harga Saham Gabungan terus alami penguatan hingga jeda perdagangan, Selasa (26/6/2018) siang. Berada di level 5831,59 pada pembukaan perdagangan, IHSG menutup perdagangan sesi pertama di level 5868,85.
William Surya Wijaya, Vice President Research Department PT Indosurya Bersinar Sekuritas memperkirakan pergerakan IHSG hingga saat ini masih menunjukkan pola kenaikan jangka pendek hingga panjang.
Kenaikan ini, lanjut William, ditopang oleh rilis data perekonomian yang menunjukkan stabilitas pertumbuhan perekonomian. Sentimen positif juga datang dari kinerja para emiten yang mayoritas menunjukan performa yang baik sepanjang semester pertama.
”Laju IHSG yang diproyeksi kembali menguat diharapkan dapat bertahan, meski dibarengi dengan kondisi bursa saham Asia yang kurang baik dan rupiah yang kembali melemah,” ujarnya.
Namun, di sisi lain, tekanan terhadap nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah kini berada di level Rp 14.163 per dollar AS, melemah 58 poin daripada hari sebelumnya.
Posisi IHSG diharapkan dapat bertahan dengan dukungan masih adanya sentimen positif dari dalam negeri yang diikuti kenaikan volume beli.
Berdasarkan analisis teknikal, lanjut William, IHSG masih akan berada dalam tren konsolidasi, tetapi kenaikan ini masih terbebani oleh defisit neraca perdagangan Indonesia yang di bawah konsensus sejumlah 1,52 miliar dollar AS.