JAKARTA, KOMPAS — Di tengah defisit neraca perdagangan Indonesia, harga produk unggulan ekspor Indonesia, yaitu minyak kelapa sawit mentah atau CPO, melemah. Hal itu menyebabkan pendapatan dari bea keluar CPI pada Juli nanti sebesar nol rupiah.
Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan dalam keterangan pers di Jakarta, Rabu (27/6/2018), mengatakan, harga referensi CPO untuk penetapan bea keluar (BK) periode Juli 2018 adalah 678,18 dollar AS per metrik ton (MT).
”Saat ini harga referensi CPO melemah dan berada pada di bawah ambang batas 750 dollar AS per MT. Untuk itu, pemerintah tidak mengenakan BK CPO untuk periode Juli ini,” kata Oke.
Penetapan itu tercantum dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 72 Tahun 2018 tentang Penetapan Harga Patokan Ekspor (HPE) atas Produk Pertanian dan Kehutanan yang Dikenakan BK.
Badan Pusat Statistik (BPS) pada Senin lalu mengumumkan, nilai neraca perdagangan Indonesia pada Mei 2018 defisit sebesar 1,52 miliar dollar AS atau setara Rp 21,44 triliun. Pada bulan tersebut, nilai ekspor Indonesia tercatat sebesar 16,12 miliar dollar AS dan impornya 17,64 miliar dollar AS.
Selain Mei, nilai neraca perdagangan juga defisit pada Januari (756 juta dollar AS), Februari (52,9 juta dollar AS), dan April (1,62 miliar dollar AS). Secara tahun kalender, Januari-Mei 2018, nilai neraca perdagangan Indonesia defisit 2,83 miliar dollar AS.
Hambatan ekspor CPO
Pada 2030, Parlemen Uni Eropa akan melarang penggunaan biofuel berbasis CPO. Rencana tersebut mulai berdampak pada ekspor CPO Indonesia ke Uni Eropa (UE).
BPS mencatat, pada Januari-Mei 2017 nilai ekspor CPO dan turunannya ke UE sebesar 7,9 miliar dollar AS. Pada periode sama tahun ini nilai ekspornya turun menjadi 6,65 miliar dollar AS.
Selain UE, ekspor CPO ke India juga turun. Hal itu terjadi karena India menaikkan bea masuk CPO sebanyak tiga kali dalam waktu kurang dari dua tahun terakhir ini. Saat ini bea masuk CPO India menjadi 44 persen dan produk turunan CPO sebesar 54 persen.
Berdasarkan data BPS, nilai ekspor CPO dan turunannya ke India pada Januari-Mei tahun ini sebesar 1,2 miliar dollar AS. Nilai ekspor itu lebih rendah dari periode sama tahun lalu sebesar 2,1 miliar dollar AS.