JAKARTA, KOMPAS — Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia terus menyiapkan diri dalam menghadapi kondisi perekonomian domestik yang berubah begitu cepat. Untuk itu, upaya antisipasi diperlukan untuk menjawab tantangan tersebut.
Direktur Utama Perusahaan Umum (Perum) Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) Randi Anto, Senin (2/7/2018) mengatakan, pada era disrupsi atau gangguan teknologi saat ini akan memengaruhi keberadaan bisnis dari Perum Jamkrindo.
”Kita sering membaca tetapi tidak pernah mau mencerna dengan baik bahwa sekarang adalah era disrupsi. Kemudian, kita hanya mengasumsikan bahwa itu akan mengganggu dari sisi pembayaran. Padahal, itu akan mengganggu semua aspek lingkungan kita,” kata Randi Anto, pada perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-48 Jamkrindo, di Gedung Jamkrindo, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Untuk menjawab tantangan tersebut, Perum Jamkrindo dirasa perlu melakukan inovasi, mendiversifikasi layanan, serta memanfaatkan dukungan teknologi informasi dan mengoptimalkan sumber daya manusia. Kerja sama pun dilakukan sesuai tren yang berkembang.
”Untuk itu, kita harus melakukan antisipasi. Kalau kemarin-kemarin kita melihat lembaga keuangan yang konvensional, tahun lalu kita juga mulai bekerja sama dengan digital financial institution. Tahun ini pun kita terus melakukan penetrasi pada keuangan digital karena tren-nya masih di sana," kata Randi Anto.
Sebagai badan usaha milik negara (BUMN) di bidang penjaminan, Perum Jamkrindo mendukung perkembangan perekonomian nasional dengan melakukan penjaminan kredit UMKMK. Upaya itu dilakukan untuk menjembatani UMKMK yang mempunyai usaha layak, tetapi belum memenuhi persyaratan teknis perbankan dan memperoleh akses keuangan. (E14)