Pelabuhan Tanjung Priok Siapkan Area Parkir Sementara
Oleh
Pascal S Bin Saju
·2 menit baca
FRANSISKUS WISNU W DANY UNTUK KOMPAS
Antrean kendaraan di pintu masuk Pos I Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (9/7/2018).
JAKARTA, KOMPAS —Ketua Dewan Pelabuhan Tanjung Priok H Sungkono Ali, Senin (9/7/2018), mengatakan, pengguna jasa pelabuhan sepenuhnya mendukung penerapan sistem masuk elektronik ke area pelabuhan. Namun, diperlukan juga area parkir sementara di dalam kawasan pelabuhan untuk mengurai kemacetan yang sering terjadi.
Penerapan sistem ini bagian dari rancangan digital port atau sistem terintegrasi berbasis elektronik di lingkungan pelabuhan Pelindo II.
”Ini wujud percepatan dan peningkatan sistem kerja di pelabuhan. Tetapi, penting untuk mengatasi kemacetan yang sering terjadi di dalam area hingga kendaraan menumpuk,” kata Sungkono.
Ia menambahkan, ”Dengan adanya zona penyangga atau area parkir sementara (buffer area), truk-truk yang menunggu antrean mengantar ataupun mengambil kargo dalam pelabuhan bisa masuk ke lokasi itu sehingga mengurangi kepadatan lalu lintas.”
Manajemen Pelabuhan Tanjung Priok telah menyiapkan area penyangga seluas 2 hektar dari rencana 4 hektar di bekas lahan Pacific Paint, Ancol.
”Selain sistem masuk elektronik, telah disiapkan lahan untuk buffer area. Sekarang sedang dalam tahap pengerjaan. Nantinya akan dipasang sistem masuk elektronik ke area tersebut,” kata Asisten Deputi Komersial Pelindo II Cabang Tanjung Priok Hendry Adolf.
FRANSISKUS WISNU W DANY UNTUK KOMPAS
Antrean kendaraan di pintu masuk terminal di dalam area Pelabuhan Tanjung Priok, Senin (9/7/2018).
Antrean kendaraan terjadi di pintu masuk Pelabuhan Tanjung Priok. Adapun di bagian dalam area pelabuhan, truk-truk juga mengantre untuk masuk ke terminal. Selain itu, terdapat truk-truk yang parkir di bahu-bahu jalan. Truk tersebut menunggu jadwal mengantar ataupun mengambil kargo.
”Penumpukan kendaraan di dalam pelabuhan berimbas hingga menyebabkan antrean panjang kendaraan masuk. Buffer area penting untuk kelancaran arus lalu lintas. Keluar-masuk kendaraan kargo menjadi lancar,” ucap Sungkono.
Dia juga mengusulkan pihak Pelindo II menambah loket dan menyiapkan kartu e-money untuk pengguna jasa yang masih membayar tunai sehingga penyesuaian terhadap sistem elektronik dapat berjalan dengan lancar. (E17)
