JAKARTA, KOMPAS — Indonesia dan Spanyol berusaha meningkatkan kerja sama ekonomi yang saat ini masih dianggap belum maksimal. Kerja sama itu direncanakan akan dilakukan dalam berbagai sektor kendati masih harus didiskusikan lebih jauh.
Dalam rangka meningkatkan kerja sama itu, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia serta Confederation of Employers and Industries of Spain (CEOE) menandatangani nota kesepahaman (MOU) di sela-sela acara Pertemuan Bisnis Indonesia-Spanyol, di Jakarta, Kamis (12/7/2018).
”Kerja sama ini menunjukkan komitmen kedua negara akan kemitraan masa depan,” kata Wakil Ketua Umum Pariwisata Kadin Kosmian Pudjiadji.
Dia meyakini, banyak prospek kerja sama terbuka dalam bidang perbankan, penanganan limbah, dan pariwisata.
Vice-Chairman CEOE Joaquin Gay de Montella sepakat dengan Kosmian. Namun, kerja sama juga perlu dieksplorasi lagi di bidang telekomunikasi, transportasi, manufaktur, dan pembangunan kota cerdas (smart city).
Duta Besar Spanyol untuk Indonesia Jose Maria Matres Manso menambahkan, Spanyol masih belum terlalu banyak berinvestasi di wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Namun, negara beribukotakan Madrid itu mulai menyadari potensi pasar Indonesia yang semakin besar.
”Hanya saja, masalah birokrasi dan lamanya proses perizinan masih menjadi hambatan,” ucap Manso sambil mencontohkan, visa bagi orang asing yang akan ke Indonesia untuk berinvestasi hanya berlaku selama satu bulan.