JAKARTA, KOMPAS--Koperasi memiliki peran strategis sebagai wadah ekonomi untuk meningkatkan pemerataan kesejahteraan masyarakat. Upaya memperjuangkan pemikiran Bung Hatta tentang arti penting berkoperasi pun dinilai relevan.
"Terlihat di sini pemikiran Bung Hatta bahwa salah satu solusi pemerataan adalah koperasi," kata Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gde Ngurah Puspayoga melalui rilis Humas Kemenkop UKM yang dikutip Rabu, (11/7/2018).
Puspayoga mengatakan hal tersebut seusai berziarah ke makam Mohammad Hatta atau Bung Hatta - Bapak Koperasi Indonesia - di Tempat Pemakaman Umum Tanah Kusir, Jakarta. Ziarah ke makam Bung Hatta merupakan rangkaian peringatan Hari Koperasi Nasional.
Puncak peringatan Hari Koperasi Nasional ke-71 akan digelar di Indonesia Convention Exhibition, Tangerang, Banten, hari Kamis (12/7/2018) ini.
Presiden Joko Widodo direncanakan hadir pada kegiatan tersebut.
Menurut Sekretaris Jenderal Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Neddy Rafinaldi Halim, ziarah ke makam Bung Hatta merupakan penanda bahwa pemerintah dan Dekopin konsisten melanjutkan perjuangan Bung Hatta mendorong koperasi.
Neddy Rafinaldi Halim beberapa waktu lalu mengatakan, penguatan koperasi untuk mendorong ekonomi nasional akan menjadi tema Hari Koperasi Nasional ke-71 tahun 2018.
Beberapa aspek menjadi perhatian, termasuk peran koperasi sebagai pilar kekuatan ekonomi nasional di era digital. Selain itu juga peran generasi muda koperasi menghadapi fenomena ekonomi milenial.
Hari Koperasi Nasional 2018 juga memberi penekanan pada peran koperasi menyemai dan merawat kewirausahaan. Penekanan lain adalah upaya membangun bisnis sosial melalui kewirakoperasian.
Menurut Neddy koperasi akan kuat apabila ada penyadaran hak dan kewajiban bagi para anggota. Kesadaran hak dan kewajiban tersebut akan mendorong anggota koperasi berpartisipasi aktif, kreatif, dan produktif.
Sebagai gambaran, salah satu fokus Kemenkop UKM adalah meningkatkan kontribusi koperasi bagi produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Hal tersebut diharapkan dapat memberikan pemerataan kesejahteraan kepada masyarakat.
Merujuk data olahan Kemenkop UKM dan Badan Pusat Statistik, kontribusi PDB koperasi terhadap PDB nasional meningkat dari 1,71 persen di tahun 2014 menjadi 3,99 persen di tahun 2016. Kontribusi tersebut meningkat lagi menjadi 4,48 persen di tahun 2017.
Menurut Deputi Bidang Kelembagaan Kemenkop UKM Untung Tri Basuki, koperasi dapat menjadi media efektif mencapai target pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Hal ini ditopang prinsip-prinsip yang menjadi inti dalam koperasi.
Inti koperasi dimaksud mencakup prinsip membangun dirinya sendiri berdasarkan prinsip keswadayaan, solidaritas, mengedepankan pendidikan, dan mengaplikasikan persatuan dalam keberagaman.