Penyebab Kebocoran Pipa Mulai Diselidiki Tim Penyelam
Oleh
Dwi Bayu Radius
·2 menit baca
SERANG , KOMPAS - Pemeriksaan kerusakan pipa gas bawah laut di lepas pantai Bojonegara, Kabupaten Serang, Banten, mulai dilakukan Rabu (11/7/2018). Penyelaman mulai dilakukan untuk mengetahui penyebab kerusakan pipa pada kedalaman sekitar 20 meter itu.
Pihak kepolisian dan TNI Angkatan Laut membantu kelancaran proses itu. “Penyelaman sedang dilakukan,” kata operator China National Offshore Oil Corporation (CNOOC) Joko Agussema di Serang, Rabu (11/7/2018). CNOOC merupakan perusahaan pemilik gas yang disalurkan lewat pipa itu.
Dibutuhkan waktu kurang lebih 24 jam untuk mengetahui pasti penyebab kerusakan pipa itu, sejak penyelaman dilakukan.
Kebocoran pipa diketahui Senin (9/7/2018) pagi, yang ditandai semburan besar di tengah laut. Semburan gas tidak diikuti api atau material lain, seperti umumnya pada kebocoran pipa minyak.
Semburan itu dapat dihentikan, setelah kedua ujung pipa ditutup pada siang harinya. Pipa itu vital bagi kelangsungan operasional Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Cilegon.
Dengan panjang 66 kilometer dan berdiameter 20 inci, pipa itu mengalirkan gas yang menjadi sumber pembangkit listrik yang menyuplai kalangan industri dan perumahan di sekitar Cilegon. Akibat kejadian ini, satu dari dua turbin milik PLTGU Cilegon tidak berfungsi optimal.
Kepala Subdirektrorat Penegakan Hukum Direktorat Kepolisian Perairan Kepolisian Daerah Banten Ajun Komisaris Besar Yoga Priyahutama mengatakan, tim CNOOC sudah mulai mengecek kerusakan pipa pada Rabu. Tim terdiri atas enam hingga delapan orang berpengalaman. Saat melakukan pemeriksaan, tim itu didampingi aparat kepolisian di kapal berbeda.
“Kapal berangkat sekitar pukul 10.00 dan merapat lagi pukul 17.30. Alasannya, waktu yang dibutuhkan untuk mencari letak kerusakan pipa cukup lama. Penyebab pipanya sendiri saat ini belum diketahui,” katanya.
Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut Banten Kolonel Baroyo Eko Basuki mengatakan, pihaknya ikut menjaga lokasi pipa gas bawah laut yang rusak di lepas pantai Bojonegara. Personel Lanal Banten mengawasi pelayaran di sekitar lokasi tersebut dari lalu lintas laut di sekitarnya. Mereka juga menyampaikan informasi kepada para awak kapal yang hendak melintas untuk menjauhi lokasi tersebut.
“Kapal yang berlayar lalu lalang di perairan Bojonegara cukup ramai. Di sekitar lokasi itu, kapal kerap menurunkan jangkar,” ujarnya.
Apakah pipa bocor atau putus, ujar Baroyo, saat ini masih diperiksa. Air laut juga dicek untuk mengetahui terjadi tidaknya pencemaran di perairan itu. “Air laut dibawa ke laboratorium untuk dinilai, apakah ada cemaran akibat keluarnya gas dari pipa yang bocor,” ujarnya.