JAKARTA, KOMPAS — Produk-produk usaha kecil dan menengah Indonesia dinilai memiliki potensi sebagai komoditas ekspor melalui e-dagang. Namun, usaha kecil dan menengah masih menghadapi kendala keterbatasan kapasitas produksi untuk melayani permintaan konsumen yang lebih luas.
SVP Trade Partnership Merchant Sales Operation & Development Blibli.com Geoffrey Lew Dermawan mengatakan, Blibli.com sudah mulai mengekspor produk kriya dari usaha kecil dan menengah (UKM) lokal. Produk yang dijual adalah kriya perlengkapan dapur dan pajangan dari kayu.
Untuk memasarkannya, Blibli.com menggandeng e-dagang di luar negeri. Saat ini, Blibli.com bekerja sama dengan beberapa e-dagang di Amerika Serikat dan Inggris. Selain itu, Blibli.com juga menjajaki kerja sama dengan e-dagang di China dan Korea Selatan.
”Jadi, (teknisnya) kami pamerkan barang di sana (e-dagang luar negeri). Kalau ada yang beli, kami kirim dari sini (Indonesia). Permintaannya sampai saat ini lumayan bagus, tapi saya tidak bisa sebutkan angka,” ujar Geoffrey di sela-sela Konferensi E-commerce Indonesia 2018 di Jakarta, Rabu (18/7/2018).
Kendati mendapat respons positif dari pasar luar negeri, Blibli.com masih membatasi jumlah ekspor produk tersebut. Hal itu tak terlepas dari kapasitas produksi UKM yang masih terbatas serta bentuk dan ukuran produk yang belum konsisten. Padahal, dari segi kualitas, lanjutnya, produk UKM Indonesia tidak kalah dari produk luar negeri.
”Saat kami meminta mereka untuk memproduksi lebih, mereka tidak punya modal. Begitu pula dengan konsistensi barang. Bentuk dan ukuran ukuran barang belum standar. Mungkin karena belum manufacturing. Tapi, kalau kita bicara soal kualitas, produk Indonesia tidak kalah dengan luar negeri,” tuturnya.
Geoffrey pun berharap, pemerintah bisa membantu pelaku UKM dari segi permodalan. Sebaliknya, pelaku UKM, kalau sudah dibantu, diharapkan untuk memanfaatkan bantuan itu dengan sebaik-baiknya. ”Produk UKM kita punya potensi,” katanya.
Kementerian Perindustrian mencatat, industri kerajinan memberikan kontribusi cukup signifikan terhadap perekonomian nasional. Tahun 2017, nilai ekspor dari produk kriya nasional mencapai 776 juta dollar AS. Angka tersebut naik sekitar 29 juta dollar AS dibandingkan tahun 2016.
”Dalam pengembangan industri nasional, industri kerajinan merupakan salah satu industri prioritas yang menghasilkan produk bernilai tambah tinggi dan berdaya saing global,” ucap Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam siaran pers, Jumat (27/4/2018).
Kekuatan industri kerajinan nasional, kata Airlangga, terletak pada sumber bahan baku alami yang melimpah, keragaman corak, dan keahlian perajin yang sudah membudaya. Untuk meningkatkan kinerja industri kerajinan, Kementerian Perindustrian melakukan berbagai program, seperti meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dan mendorong penggunaan teknologi terbaru.
Produk lokal
Head of Business Development Mataharimall.com Alvin Aulia Akbar mengatakan, sebanyak 94 persen barang yang dijual di e-dagang ini merupakan produksi lokal. Dari jumlah tersebut, 60 persen merupakan produk yang dihasilkan UKM. Produk-produk tersebut antara lain pakaian dan aksesori.
Alvin menjelaskan, sejak pertama rilis pada 2015, Mataharimall.com memang sudah fokus pada UKM. Menurut dia, selain untuk membantu dalam memasarkan produk, UKM juga dipilih karena produknya sesuai dengan pasar Indonesia yang berada di kategori menengah.
”Kualitas produk UKM sebenarnya bagus. Cuma, mereka masih terpaku pada perspektif konvensional. Kalau berjualan, harus buka toko dan luar jaringan. Nah, kita berupaya untuk mengubah cara pandang itu,” ujarnya.
Alvin pun menilai, kerja sama antara Mataharimall.com dan UKM berdampak positif terhadap kedua belah pihak. Di sisi Mataharimall.com, produk dan penjual di platform mereka menjadi lebih banyak.
Sementara itu, di sisi UKM, pelaku usaha mendapatkan bimbingan dan juga diberi akses kepada mitra Mataharimall.com dari segi permodalan. ”Paling penting sekali tentunya dari segi pasar (UKM) yang menjadi semakin luas,” katanya.
Untuk menjaring UKM-UKM yang potensial, Mataharimall.com telah mengadakan tur keliling di belasan kota di Indonesia. Dalam tur ini, Mataharimall.com menggandeng Badan Ekonomi Kreatif serta Kementerian Komunikasi dan Informasi. Awal Agustus, e-dagang ini juga akan mengadakan tur keliling bersama Kementerian Perdagangan untuk UKM di lima kota, salah satunya Bali. (YOLA SASTRA)