JAKARTA, KOMPAS--Kondisi perekonomian RI yang dinilai stabil dan dana yang masuk ke pasar modal menjadi sentimen positif bagi Indeks Harga Saham Gabungan. Sentimen positif itu mendorong penguatan Indeks Harga Saham Gabungan di tengah pergerakan bursa saham regional.
Pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Senin (23/7/2018), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,732 persen ke posisi 5.915,796.
Pada penutupan perdagangan pekan lalu, IHSG menguat tipis 0,03 persen ke level 5.872,78.
Kemarin, sejak pembukaan perdagangan, IHSG konsisten di zona hijau. Dari 597 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 194 saham harganya menguat dan 184 saham harganya melemah.
Menurut data BEI, IHSG melemah 6,92 persen sejak awal tahun. Pada periode yang sama, pelemahan paling dalam dialami bursa saham Filipina, yakni 13,81 persen. Adapun bursa saham di ASEAN yang pelemahannya paling dangkal sejak awal 2018 adalah Malaysia, yakni 2,16 persen.
Kapitalisasi pasar saham BEI kemarin sebesar Rp 6.664 triliun. Sejak awal tahun, investor asing membukukan jual bersih Rp 50,511 triliun.
Analis Bina Artha Sekuritas, Nafan Aji Gusta Utama, mengatakan, stabilitas fundamen ekonomi makro domestik mampu memberikan tenaga bagi penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang turut menjadi asupan IHSG.
“Perlahan mulai muncul stabilitas pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS akibat perbaikan ekonomi makro domestik berlangsung inklusif dan berkesinambungan,” ujarnya.
Kemarin, nilai tukar rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate Rp 14.454 per dollar AS.
Selain itu, minimnya sentimen dari pernyataan bank sentral AS, The Fed, yang memberi efek penguatan bagi dollar AS memengaruhi gerak IHSG.
“Ekspektasi pelaku pasar terkait kinerja emiten pada triwulan II-2018 yang menuai hasil yang positif,” kata Nafan.
Berdasarkan data BEI, investor asing lebih banyak membukukan pembelian dibandingkan penjualan kemarin.
Investor asing melakukan aksi beli Rp 347,56 miliar pada perdagangan kemarin. Hal ini mengakhiri reli aksi jual bersih selama empat hari berturut-turut pada pekan lalu.
Tekanan
Vice President Research Department PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya, mengatakan IHSG masih berusaha menggeser rentang konsolidasi ke arah yang lebih baik di tengah fluktuasi bursa regional Asia.
“IHSG berhasil keluar dari tekanan pada pasar global maupun regional. Peluang koreksi wajar pada pekan lalu dijadikan momentum bagi investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target investasi jangka panjang,” kata William.
Pada perdagangan kemarin, indeks FTSE Malaysia KLCI menguat 0,19 persen, sedangkan indeks Hang Seng Hong Kong menguat 0,11 persen.
Nyaris seluruh sektor yang diperdagangkan di BEI menguat kemarin, kecuali industri dasar dan kimia serta perdagangan, jasa, dan investasi.