Kinerja Bank Danamon, Kredit Bermasalah Naik, Laba Turun Tipis
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pada semester I-2018, PT Bank Danamon Tbk mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 4 persen secara tahunan. Komposisi kredit Bank Danamon masih didominasi kredit konsumsi. Di sisi lain, rasio kredit bermasalah perseroan meningkat.
Dalam pemaparan kinerja semester I-2018 perseroan, Rabu (25/7/2018), Direktur Keuangan PT Bank Danamon Tbk Satinder Ahluwalia menyampaikan, portofolio kredit usaha kecil dan menengah serta properti mengalami pertumbuhan. Kredit pada segmen perbankan usaha kecil dan menengah (UKM) tumbuh 14 persen menjadi Rp 30,4 triliun. Sementara kredit konsumer atau kredit pemilikan rumah naik 40 persen menjadi Rp 6,9 triliun.
Untuk pembiayaan kendaraan bermotor, total pembiayaan Adira Finance tumbuh 8 persen menjadi Rp 48,1 triliun. Pembiayaan baru Adira Finance tumbuh 14 persen untuk roda dua dan 26 persen untuk roda empat.
”Fokus kami masih di mass market. Kami masih fokus di Adira Finance atau kredit konsumsi,” ujar Ahluwalia di Menara Danamon, Jakarta.
Sementara itu, rasio kredit bermasalah (NPL) Bank Danamon meningkat dari 3,2 menjadi 3,3. Direktur Bank Danamon Dadi Budiana menjelaskan, peningkatan rasio kredit bermasalah berasal dari beberapa nasabah di sektor industri. Dadi menyebut sektor industri manufaktur baja dan pelayaran merupakan penyumbang terbesar kenaikan rasio NPL Bank Danamon.
”Kenaikan NPL hanya pada beberapa nasabah. Kami telah memantau dan menyiapkan langkah antisipasi, termasuk ada perencanaan khusus,” kata Dadi.
Bank Danamon juga mengalami penurunan pada laba bersih setelah pajak (NPAT). Laba bersih Bank Danamon pada semester I tercatat Rp 2,01 triliun atau turun 1 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Laba Bank Danamon pada semester I-2017 tercatat Rp 2,03 triliun.
”Laba bersih bukan turun, tetapi masih stabil. Jangan lupa, portofolio mikro masih turun. Kalau ada portofolio yang masih turun, pendapatan tidak bisa naik,” katanya.