JAKARTA, KOMPAS - PT Bank BNI Syariah mengincar untuk masuk ke dalam Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) 3. Berada dalam BUKU 3 membuat bank dapat bertransaksi valuta asing di luar negeri
BUKU adalah tingkat kelompok perusahaan perbankan berdasarkan jumlah modal intinya. BUKU 4 adalah bank dengan modal inti paling sedikit Rp 30 triliun dan BUKU 3 dengan modal dari Rp 5 triliun-Rp 30 triliun. BUKU 2 adalah bank dengan modal Rp 1 triliun-5 triliun dan BUKU 1 dengan modal kurang dari Rp 1 triliun.
Saat ini, modal dasar BNI Syariah sebesar Rp 4 triliun per Maret 2018.
Direktur Utama PT Bank BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo, dalam paparan kinerja BNI Syariah Triwulan II Tahun 2018, di Jakarta, Kamis (26/7/2018), menyampaikan, berada dalam BUKU 3 membuat modal dan cakupan bisnis bank semakin luas.
“Bank BUKU 3 memiliki keleluasaan dalam berbisnis,” kata Firman. Ia mencontohkan, potensi besar remitansi pekerja migran Indonesia selama ini diakomodasi oleh bank dan lembaga keuangan. Saat ini, lanjutnya, bank dalam negeri masih belum memaksimalkan potensi itu.
Salah satu strategi BNI Syariah untuk masuk ke BUKU 3 adalah dengan menggelar Penawaran Umum Perdana Saham (initial public offering/IPO) pada awal 2019. Firman menilai, dengan masuk ke dalam pasar saham, modal tambahan untuk masuk ke BUKU 3 dapat diperoleh.