JAKARTA, KOMPAS - Pemanfaatan teknologi di laman dagang dalam jaringan atau e-dagang dapat membantu pedagang meningkatkan penjualan, dengan menarik trafik atau tingkat kunjungan pembeli. Dengan ini, pedagang akan mampu meng-upgrade dan memegang kendali penuh atas perkembangan bisnisnya sehingga bisa bersaing secara nasional.
Strategi tersebut kembali diperkenalkan kepada pedagang dalam jaringan (daring) oleh Lazada, e-dagang yang telah memiliki jaringan internasional. Untuk memperkenalkan fitur tersebut, Lazada mengadakan pelatihan bertajuk Temu Untung Seller Lazada pada sekitar 500 penjual teratas, di Hotel Pullman Central Park, Jakarta Barat, Kamis (26/7/2018).
Sepanjang 2018, Lazada telah menyiapkan beragam hal, antara lain desain aplikasi baru, tampilan notifikasi intuitif, dan algoritma yang mengikuti sesuai dengan perilaku konsumen di platform e-dagang mereka. Belum lama ini, Lazada juga telah menawarkan fitur chatting langsung dengan penjual, dan dekorasi toko.
"Berbagai fasilitas dan fitur ini bisa dimanfaatkan pedagang untuk meng-upgrade bisnis mereka ke level selanjutnya dan meningkatkan penjualan," kata Head Seller Service & Training Lazada Indonesia Felicia Wijaya dalam konferensi pers.
Fitur yang tersedia dapat dimaksimalkan, mulai dari membuat trafik pengunjung dengan membuat kampanye atau mempromosikan diskon. Selanjutnya, membuat toko lebih menarik di mata pengunjung dengan mendekorasi toko. Kemudian, mengubah trafik jadi penjualan dengan memaksimalkan fitur chat untuk interaksi langsung dengan pembeli dan membuat voucher penjualan sendiri.
Lazada Indonesia kini memiliki sekitar 60.000 pedagang terdaftar. CMO Lazada Indonesia Achmad Alkatiri menambahkan, pemberdayaan kepada pedagang, khususnya pemilik usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), menjadi fokus utama Lazada untuk menciptakan pedagang generasi 3.0 yang berorientasi pada teknologi. (ERIKA KURNIA)