JAKARTA, KOMPAS — Indeks Harga Saham Gabungan mulai mendekati level 6.000 pada penutupan perdagangan Jumat (27/7/2018). Momentum penguatan terjadi setelah kekhawatiran pelaku pasar terhadap perang dagang mulai mereda.
Laju indeks IHSG ditutup menguat 43 poin atau 0,72 persen ke posisi 5.989,13. Pada perdagangan hari ini, IHSG mencatatkan transaksi Rp 6,61 triliun dari 9,9 miliar unit saham yang diperdagangkan dengan frekuensi 343.452 kali.
Harga 202 saham menguat, 175 saham melemah, dan 220 saham stagnan. Aksi beli investor asing kemarin turut menopang indeks dengan nilai mencapai Rp 122,61 miliar di seluruh pasar.
Kepala Riset Paramitra Alfa Sekuritas Kevin Juido mengemukakan, sentimen eksternal global ikut menopang pergerakan IHSG, Jumat. Kekhawatiran pelaku pasar terhadap perang dagang yang mereda menjadi sentimen positif bagi pergerakan harga saham.
”Meskipun risiko perang dagang masih terlihat, ketiadaan retorika balasan yang kuat dari China telah membuat pasar relatif tenang pekan ini,” kata Kevin.
Dari bursa saham Asia, terpantau indeks Nikkei menguat 0,56 persen, disusul penguatan indeks Hang Seng (0,08 persen), indeks Shanghai Composite (0,3 persen), dan Strait Times (0,18 persen).
Pelaku pasar, lanjut Kevin, bereaksi positif setelah kesepakatan antara Amerika Serikat dan Uni Eropa untuk mencegah perang dagang tercapai. Kevin memprediksi pekan depan IHSG masih akan melanjutkan kenaikannya meski dibayangi aksi ambil untung para investor.
Sementara itu, analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya, mengingatkan, IHSG belum terlepas dari risiko konsolidasi. Pergerakan IHSG masih sangat terpengaruh fluktuasi harga komoditas dan kondisi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.