BOGOR, KOMPAS — Mengenalkan pertanian kepada anak harus dimulai dari dini. Pengenalan sejak dini akan membuat anak mencintai pertanian, kemudian menghargai prosesnya.
Hal itu disampaikan Komisaris Utama PT Intidaya Agrolestari (Inagro) Bayu Krisnamurthi dalam peluncuran Inagro Integrated Agro Village di Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (28/7/2018).
Menurut Bayu, jika ingin pertanian maju, sumber daya manusia harus dipersiapkan dari kecil. ”Jika anak-anak dibiarkan tidak mencintai pertanian, bisa bahaya. Jadi, kita harus mulai investasi dari sekarang terhadap anak-anak melalui pengetahuan itu (tentang pertanian),” ujarnya.
Tidak hanya untuk menjaga keberlanjutan pertanian, pengenalan mengenai pertanian juga akan membuat anak-anak lebih bisa menghargai hasil pertanian. Indonesia, kata Bayu, termasuk negara yang boros dan sering menyisakan makanan. Dengan memahami proses bertani, kebiasaan itu akan bisa berkurang.
”Kalau tahu betapa sulitnya menghasilkan satu cabe, satu tomat, atau satu pisang yang kelihatannya sederhana itu, mungkin mereka lebih apresiatif,” ujarnya.
Terkait peluncuran kampung pertanian terpadu, Bayu menjelaskan, kawasan pertanian seluas 76 hektar ini tidak dimaksudkan untuk basis produksi, tetapi lebih berat pada pendidikan. Dia mengharapkan, tempat ini bisa dijadikan sarana edukasi bagi anak-anak, terutama pelajar, dalam memahami pertanian.
Mengusung konsep agroedu fun, pendidikan pertanian kepada anak dilakukan dengan cara yang menyenangkan. ”Tidak seperti di kelas yang penuh keseriusan, di sini anak-anak belajar langsung di alam dengan cara yang menyenangkan,” katanya. (YOLA SASTRA)