Pesta Belanja Diskon Diarahkan Merambah Pasar Daring
Oleh
M PASCHALIA JUDITH J
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Festival belanja diskon nasional dalam rangka Hari Kemerdekaan RI diarahkan digelar juga secara online atau dalam jaringan. Dengan cara ini, pendapatan belanja serta peran usaha mikro, kecil, dan menengah diharapkan meningkat.
Acara Hari Belanja Diskon Indonesia (HBDI) diselenggarakan pertama kali tahun 2017 serentak di sejumlah pusat perbelanjaan se-Indonesia. HBDI 2017 digelar selama 10 hari dan dibuka di Jakarta. Pada tahun ini, HBDI akan dilangsungkan pada 8 Agustus-2 September 2018 dan dibuka di Palembang, Sumatera Selatan, beririsan dengan Asian Games 2018.
Lebih dari 200 pelaku ritel akan memberikan potongan harga 73 persen, 17 persen, atau 8 persen. ”Kami juga tengah membahas untuk mengadakan HBDI secara daring karena pelaku ritel tengah mengarah ke sana,” kata Ketua Panitia Hari Belanja Diskon Indonesia 2018 Fetty Kwartati saat ditemui setelah konferensi pers di Jakarta, Senin (30/7/2018).
Ada dua pilihan penyelenggaraan HBDI secara daring. Pertama, selain di toko fisik, diskon diterapkan halaman web ritel-ritel yang terlibat. Pilihan kedua ialah panitia akan menggaet pasar daring (marketplace) sebagai mitra.
Karena berbarengan dengan Asian Games dan dilaksanakan dalam durasi yang lebih panjang daripada tahun lalu, target pertumbuhan penjualan HBDI 2018 ditargetkan 15-20 persen. Penjualan HBDI sebelumnya secara total sebesar Rp 20 triliun.
Peluang penjualan pesta belanja tersebut bisa terdongkrak jika diselenggarakaan secara daring. Dalam pidatonya, Menteri Pariwisata Arief Yahya mencontohkan belanja Hari Jomblo Internasional pada 11 November 2017 yang dapat meraup 25 miliar dollar AS. Omzet Hari Belanja Online Nasional pada 12 Desember 2017 tak kalah tinggi, yakni Rp 4,7 triliun.
Arief memperkirakan, ada 170.000 turis yang datang ke Indonesia saat Asian Games dengan rata-rata pengeluaran total untuk belanja berkisar 150 dollar AS. ”Jika HBDI diselenggarakan secara daring, kerja sama dengan logistik dan ekspedisi khususnya transportasi daring yang memiliki layanan antar barang perlu diperkuat,” kata Arief.
Jika menggunakan skema kemitraan dengan perusahaan pasar daring tertentu, UMKM turut berpeluang terlibat dalam festival belanja diskon tersebut. Sebagai tuan rumah, Gubernur Sumatera Selatan Alex Noordin mengatakan, pihaknya tengah menyiapkan 30.000 UMKM yang ada di provinsinya untuk penjualan selama Asian Games. Salah satu produk yang akan diperkenalkan ialah kain songket khas Sumatera Selatan dan pempek.
Untuk UMKM di provinsi lain, Ketua Umum Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia Budihardjo Iduansjah mengharapkan pemerintah provinsi dapat menyinergiskan dengan program HBDI 2018. Partisipasinya berupa penyuasanaan belanja dengan memberikan potongan harga sebagai daya tarik.
Wisata belanja
Penyelenggaraan HBDI 2018, dinilai Budihardjo, dapat mengenalkan wisata belanja pada turis selama Asian Games. Turis-turis dapat langsung datang ke ritel-ritel fisik dan ”berinteraksi” langsung dengan produk-produk yang ditawarkan.
Momentum tersebut diharapkan meningkatkan kontribusi kuliner dan belanja sebagai magnet turis datang ke Indonesia. Budihardjo memaparkan, sumbangsih kuliner dan belanja dalam menarik wisatawan berkisar 27-30 persen.
Pengembalian pajak juga, dinilai Arief, sebagai pendongkrak wisata belanja. ”Saat ini pengembalian pajak diperbolehkan dengan minimal belanja Rp 5 juta dalam satu struk dengan waktu klaim selama satu bulan. Kebijakan ini membuat turis enggan berbelanja,” tuturnya.
Oleh sebab itu, saat ini pihaknya tengah mengajukan pelonggaran pengembalian pajak. Dia meminta minimal belanja dalam satu struk berkisar Rp 1 juta dan waktu klaim diperpanjang menjadi 3 bulan.