JAKARTA, KOMPAS
PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) akan berekspansi mengoperasikan tangki timbun di Pelabuhan Benoa (Bali), Tanjung Perak (Surabaya, Jawa Timur), dan Tanjung Emas (Semarang., Jawa Tengah). Ekspansi dilakukan karena bongkar muat komoditas LNG meningkat dari 3,89 juta MMBTU per Juli 2017 menjadi 5,51 juta MMBTU per Juli 2018 atau melonjak 42 persen dalam setahun.
"Peningkatan tersebut membuat Pelindo III siap berekspansi menggarap pasar layanan bongkar muat energi di tiga pelabuhan," kata CEO Pelindo III Ari Askhara, di Jakarta, Kamis (9/8/2018).
Untuk pengembangan ini, lini usaha Pelindo III, yakni Pelindo Energi Logistik (PEL), akan bersinergi dengan PP Energi. "Diharapkan, sinergi ini bisa menekan biaya logistik distribusi energi nasional, terutama yang ramah lingkungan seperti LNG," kata Ari.
Ari menambahkan, pada semester I-2018 sebenarnya tidak hanya bongkar muat komoditas LNG yang tumbuh signifikan. "Hampir semua komoditas meningkat bagus. Peti kemas dan non peti kemas juga menunjukkan peningkatan berarti. Hal ini berdampak pada pencatatan laba usaha yang diperoleh. Hingga Juli ini, laba usaha yang sudah diraih mencapai Rp 1,8 triliun," kata Ari.
Selain itu, jumlah kunjungan kapal pada pelabuhan-pelabuhan yang dioperatori Pelindo III di tujuh provinsi di Indonesia juga meningkat.
Berdasarkan data Pelindo III, peningkatan bongkar muat peti kemas tumbuh 6 persen secara tahunan, dari 2,23 juta boks atau setara 2,75 TEUs per Juli 2017 menjadi 2,35 juta boks atau setara 2,92 juta TEUs per Juli 2018. "Pelayanan peti kemas menjadi kontributor tertinggi yang mencapai 60 persen dari total pendapatan perseroan. Pendapatan dari layanan peti kemas internasional berkontribusi Rp 2,2 triliun dan untuk yang domestik sebesar Rp 1,04 triliun," paparnya.
Operation and Commercial Director Pelindo III Mohammad Iqbal mengungkapkan, sebenarnya kunjungan kapal hanya tumbuh 1 persen dibandingkan dengan tahun lalu. "Jumlahnya hanya 23.307 unit per Juli tahun ini. Namun, karena tren ukuran kapal semakin besar, maka bobot total kapal yang sandar meningkat hingga 14 persen dalam setahun atau dari 86,6 juta gross ton per Juli 2017 menjadi 98,3 juta gross ton pada periode Juli 2018," kata Iqbal.