JAKARTA, KOMPAS - Belum genap sepekan melantai di pasar modal, harga saham rumah produksi PT MD Pictures Tbk sudah meroket 261,9 persen. Direksi pasar modal menyoroti fenomena ini sebagai aktivitas di luar kebiasaan.
Kepala Divisi Pengawasan Transaksi Bursa Efek Indonesia (BEI) Lidia M. Panjaitan mengingatkan investor untuk berhati-hati terhadap aktivitas pergerakan saham dengan kode FILM ini. Terkait hal ini, BEI tengah meminta konfirmasi dari direksi PT MD Pictures.
“Sehubungan dengan lonjakan harga yang saham yang terlalu cepat kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi,” kata Lidia, di Jakarta, Senin (13/8/2018).
Pada perdagangan hari ini, FILM sudah mencatatkan kenaikan sebesar 24,59 persen di harga Rp 760 per lembar saham. Saat baru mencatatkan saham perdananya Selasa pekan lalu, saham FILM dipasarkan dengan harga Rp 210 per lembar saham.
Pihaknya mengimbau para investor untuk memperhatikan jawaban perusahaan atas permintaan konfirmasi oleh Bursa. Investor juga diminta untuk mencermati kinerja perusahaan dan keterbukaan informasi mereka.
“Lonjakan harga saham FILM tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal,” kata Lidia.
Pendiri dan Direktur LBP Institute Lucky Bayu Purnomo mengatakan, peningkatan kinerja MD Pictures masih akan belum terlihat di jangka pendek karena memiliki segment pasar yang terbatas dan pergerakan sahamnya masih relatif rendah.
“MD Pictures hanya sebatas rumah produksi, maka kinerja MD Pictures masih akan stagnant di jangka pendek karena industrinya bukan kebutuhan utama tapi hanya sebagai penunjang," kata Lucky.
Menurut Lucky, investor perlu mengkaji kembali rencana aksi korporasi apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Investor juga perlu mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.
MD Pictures telah melepas 1,9 miliar saham dengan harga penawaran Rp 210 per lembar saham. Berdasarkan catatan MD Pictures, sepanjang Januari-Februari 2018 perusahaan meraup penjualan bersih sebesar Rp 89,56 miliar. Angka ini naik Rp 56,83 miliar atau 173 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Tahun ini, Direktur Utama PT MD Pictures Tbk, menargetkan untuk bisa memproduksi 12-15 film. Untuk satu film membutuhkan dana investasi Rp 7 miliar-Rp 25 miliar. Tahun ini perusahaan menargetkan pendapatan sebesar Rp 200 miliar dengan laba bersih mencapai Rp 100 miliar.
Selain itu, perusahaan tengah dalam proses merampungkan sebuah perusahaan patungan (joint venture), bersama perusahaan Studio Invictus asal Korea Selatan dan Xing Xing Studio asal China.
”Lewat joint venture ini, kami targetkan tahun ini dapat mulai memproduksi sebuah film berskala besar yang bisa dipasarkan di Korea Selatan, China, dan Indonesia,” ujar Manoj pekan lalu.