Jagartha Advisors Lahir untuk Dorong Investor Lokal
Oleh
ADHI KUSUMAPUTRA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Perusahaan rintisan PT Jagartha Penasihat Investasi (Jagartha Advisors) resmi meluncur sebagai perusahaan penasihat investasi independen. Perusahaan ini memaksimalkan peran penasihat investasi guna mendorong peningkatan jumlah investor lokal.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia hingga Mei 2018, kepemilikan investor lokal mencapai 52,21 persen dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp 6.450 triliun. Namun, data Kustodian Sentral Efek Indonesia menunjukkan per April 2018, jumlah penduduk Indonesia yang berinvestasi sebesar 0,5 persen.
”Tren kontribusi investor lokal di pasar modal mulai meningkat. Kami (Jagartha Advisors) hadir untuk mendorong jumlah investor lokal yang masih berkisar 1,3 juta jiwa dari 265 juta penduduk Indonesia,” ucap Co-Founder Jagartha Advisor Ari Adil, Selasa (14/8/2018).
Jagartha Advisors hadir sebagai upaya mendukung pemerintah dalam meningkatkan inklusi keuangan melalui investasi. Jagartha Advisors akan berfokus pada edukasi dan sosialisasi serta pendampingan investasi bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) ataupun individu dan perusahaan. Hal ini untuk mendorong tren penasihat investasi di industri pasar modal.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan, saat ini terdapat 18 penasihat investasi di Indonesia, baik individu maupun perusahaan. Ari mengatakan, dari jumlah tersebut, hanya lima yang merupakan penasihat investasi independen.
”Independen, tidak terlibat perusahaan penyedia layanan atau jasa instrumen investasi seperti saham, pasar uang, dan lainnya. Secara langsung mewakili investor untuk berinvestasi, sesuai keinginan investor,” ujar Ari.
Sebagai langkah awal, Jagartha Advisors menjalin kerja sama dengan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) dan Perkumpulan Dana Pensiun Lembaga Keuangan.
”Potensi UMKM di Indonesia sangat besar. Penasihat investasi penting untuk mendorong dan mendampingi pengusaha UMKM untuk mulai berinvestasi sehingga membantu peningkatan pertumbuhan ekonomi,” kata Ketua Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Perbankan Hipmi Muhammad Idrus. (FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY)