JAKARTA, KOMPAS--Prakualifikasi lelang ruas tol Semarang-Demak di Jawa Tengah senilai Rp 15,3 triliun telah dimulai. Selambat-lambatnya pada akhir tahun ini, badan usaha pemenang lelangnya sudah diputuskan.
Ruas tol Semarang-Demak -bagian dari proyek strategis nasional- akan menjadi tol pertama di Indonesia yang sekaligus berfungsi sebagai tanggul penahan rob dan penurunan tanah Kota Semarang. Dari total panjang 26,8 kilometer (km), sekitar 7 km di antaranya akan berfungsi sebagai tol sekaligus sebagai tanggul.
Tantangan pembangunan ruas tersebut, sebagian besar jalurnya berupa tanah lunak yang sebagian akan terendam ketika air pasang.
“Badan usaha yang ikut prakualifikasi akan diundang untuk mengajukan proposal penawaran,” kata Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna, Rabu (15/8/2018), di Jakarta, menjelaskan proses prakualifikasi lelang.
Menurut Herry, proses prakualifikasi sampai dengan lelang memerlukan waktu 5-6 bulan. Badan usaha yang paling sedikit mengajukan dukungan pemerintah atau sama sekali tidak mengajukan, menjadi salah satu acuan pemenang lelang. Dalam proses itu, dimungkinkan pula jika penawaran yang diajukan berupa perubahan desain oleh badan usaha, di antaranya terkait tanggul.
Setelah pemenang lelang diputuskan, proses pembebasan lahan dan pengerjaan konstruksi akan dilakukan.
Selain ruas Semarang-Demak, lanjut Herry, BPJT juga sedang menyiapkan lelang ruas tol lain, yakni Semanan-Balaraja, Kamal-Teluk Naga-Rajeg, Akses Pelabuhan Patimban, Gedebage–Tasikmalaya-Cilacap, serta Jembatan Balikpapan-Penajam Paser Utara. Diharapkan, pemenang lelang untuk lima ruas tol prakarsa tersebut dapat diputuskan tahun ini.
“Ruas-ruas tersebut masih menunggu surat kesiapan penetapan lokasi. Sekarang sedang finalisasi dokumen lelang,” ujar Herry.
Akses Patimban
Terkait tol Akses Patimban untuk mendukung Pelabuhan Patimban, saat ini prosesnya sudah masuk persiapan dokumen untuk penetapan lokasi. Tol tersebut merupakan prakarsa konsorsium PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Secara terpisah, Direktur PT Jasa Marga (Persero) Tbk Desi Arryani mengatakan, Tol Akses Patimban merupakan salah satu ruas prakarsa dari Jasa Marga. Pihak Jasa Marga juga mengajukan ruas Cileunyi-Garut-Tasik dan Tomang-Bandara Soekarno Hatta.
“Setelah kami menyampaikan sebagai pemrakarsa, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat meminta agar dokumen dilengkapi lalu dikirim kembali ke sana. Kalau oke, BPJT menyiapkan proses lelangnya,” kata Desi.
Menurut rencana, tol Akses Patimban akan tersambung dengan jalan Akses Pelabuhan Patimban sepanjang 8,1 km dan tol Cikopo-Palimanan. Pembangunan jalan akses Pelabuhan Patimban akan dilaksanakan pemerintah dengan dana pinjaman Jepang Rp 1,127 triliun.
“Konstruksi pembangunan jalan akses Pelabuhan Patimban, Jawa Barat, dapat segera dimulai dan ditargetkan rampung pada akhir 2019," kata Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Sugiyartanto. (NAD)