Menteri BUMN Calonkan Nicke Widyawati Jadi Dirut Pertamina
Oleh
Fabio Costa
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno mencalonkan Nicke Widyawati sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero). Saat ini, Nicke selaku Direktur Sumber Daya Manusia Pertamina merangkap Pelaksana Tugas Direktur Utama Pertamina.
Hal ini disampaikan Rini di sela kegiatan peresmian tiga infrastruktur kelistrikan dan 16 proyek strategis milik PT Pelindo IV di Kota Jayapura, Papua, pada Jumat (24/8/2018).
Infrastruktur kelistrikan adalah sistem 150 kV pertama di Papua yang terdiri dari Gardu Induk (GI) 150 kV Jayapura, GI 150 kV Holtekamp, dan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Holtekamp-Jayapura milik PT PLN (Persero).
Adapun ke-16 proyek yang diresmikan Rini terdiri dari 5 pelabuhan di Papua, 5 pelabuhan di Pulau Sulawesi, 4 pelabuhan di Pulau Kalimantan, serta 2 pelabuhan di wilayah Ambon dan Ternate.
Rini mengatakan, dirinya secara langsung mengusulkan nama Nicke di antara kandidat lain sebagai Dirut Pertamina. Sebelumnya jabatan ini diduduki oleh Elia Massa Manik.
Ia menambahkan, penetapan jabatan Dirut Pertamina akan diumumkan dalam waktu dekat.
”Dalam rapat bersama jajaran di BUMN, saya mengusulkan nama Nicke. Namun, semua keputusan berada di tangan di Presiden Joko Widodo,” ujar Rini.
Sementara itu, Nicke saat ditemui di lokasi yang sama menolak untuk berkomentar terkait pencalonan dirinya sebagai Dirut Pertamina.
”Saya tak bisa menjawab soal ini. Tanyakanlah kepada BUMN saja,” ucap Nicke sembari menghindari wartawan.
Sebelumnya, dalam pemberitaan harian Kompas pada 21 April 2018, Kementerian BUMN mencopot Dirut PT Pertamina (Persero) Elia Massa Manik beserta empat anggota direksi lainnya, Jumat (20/4/2018). Massa baru memimpin perusahaan ini sejak Maret 2017 atau hanya 13 bulan.
Ada banyak faktor yang digunakan Kementerian BUMN untuk mengganti jajaran direksi Pertamina. Dalam keterangan resmi Kementerian BUMN, Dewan Komisaris Pertamina telah menyampaikan pandangannya mengenai kondisi perusahaan terkini, termasuk kejadian putusnya pipa minyak di Balikpapan, Kalimantan Timur, megaproyek kilang minyak, serta kondisi keuangan perusahaan.