Meski Kemarau Meluas, Pasokan dan Harga Beras di Jakarta Masih Stabil
Oleh
Khaerudin
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Musim kemarau di Indonesia sepanjang Agustus-September 2018 diprediksi meluas ke sejumlah wilauyah. Kondisi ini diperkirakan akan mempengaruhi hasil panen beras Indonesia. Tetapi, pasokan dan harga beras di pasaran Jakarta masih stabil, Jumat (24/8/2018).
Data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada Kamis (23/8/2018) kemarin, mencatat jumlah titik panas di wilayah Indonesia meningkat seiring semakin meluasnya pengaruh musim panas hingga ke wilayah Sumatera bagian Selatan, Kalimantan, dan sebagian Sulawesi. Awalnya, musim panas hanya mencakup sebagian besar wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.
BMKG pun telah berkoordinasi dengan instansi-instansi terkait dan masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi cuaca ini. Termasuk potensi kekeringan lahan. Salah satunya lahan persawahan.
Kekeringan pun mulai terjadi pada Agustus 2018 ini. Guru Besar Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor Dwi Andreas Santosa sempat menyatakan ada 30 persen lahan yang terimbas kekeringan. Dampak kekeringan tampak dari naiknya harga gabah di tingkat petani.
Dari pantauan di sejumlah pasar di Jakarta, naiknya harga gabah, belum memengaruhi harga. Di Pasar Mayestik, Jakarta Selatan, harga beras medium jenis IR-64 masih dijual dengan harga yang sama yaitu Rp 10.000 sampai Rp 14.000 per kilogram (kg). Berbeda tiap kualitas. Kualitas yang paling baik dari IR-64 dijual dengan harga Rp 18.000 per kg.
"Harga beras tidak alami kenaikan karena dari pemasok juga tidak naik," kata pemilik Perusahaan Dagang Warsin Jaya di Pasar Mayestik, Warsino (57).
Warsino mengambil pasokan beras dari Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur. Ia juga mengaku pasokannya masih stabil. Ia belum mengalami kekurangan beras selama bulan ini. Setiap harinya, ia menjual sekitar 250 kg beras.
Harga dan pasokan beras juga masih dirasakan stabil oleh pedagang di lokasi baru Pasar Inpres Senen Penampungan, Jakarta Pusat. Harga beras medium yaitu Rp 12.000 sampai Rp 14.000 per kg.
"Pasokan tetap aman. Kami juga tidak membutuhkan banyak beras semenjak pindah ke sini karena pembeli berkurang," kata salah satu pedagang beras, Suciati (53).
Harga yang tetap stabil juga ditunjukkan pada data Pusat Informasi Harga Pangan Strategi Nasional. Pada data terbaru, Jumat, kenaikan harga beras tidak terjadi di Jakarta. Begitu pula di 23 daerah di Indonesia.
Tetapi di beberapa daerah terjadi kenaikan harga beras, yaitu Kalimantan Selatan, Bali, Lampung, dan Sulawesi Barat. Sedangkan penurunan harga justru terjadi daerah Sumatera Selatan dan Sulawesi Tengah. (SITI NURAZMI MAKHRUFAH)