JAKARTA, KOMPAS - Keinginan pemerintah untuk membangun industri yang maju dengan meluncurkan program Making Indonesia 4.0, menuntut kualitas sumber daya manusia yang kompeten. Oleh karena itu, sebelum menciptakan proses produksi yang efisien, harus terlebih dahulu mencetak manusia yang terampil, siap bekerja, berkarakter, dan mempunyai motivasi yang tinggi.
"Mimpi Indonesia di bidang industri sangat tinggi. Nilai tambah sebuah produk berada di industri. Industri akan membuat negara ini makmur. Oleh karena itu, perlu dibuat peta jalan yang jelas untuk menuju ke sana. Selain itu perlu keahlian juga. Di sinilah dibutuhkan sistem pendidikan yang mumpuni untuk menciptakan manusia-manusia yang siap terjun ke industri," kata pengusaha otomotif, TP Rachmat, saat meresmikan lembaga Insan Bisnis Industri dan Manufaktur Indonesia (IBIMA) di Jakarta, Kamis (30/8/2018).
Menurut Rachmat, IBIMA merupakan wadah para pelaku industri nasional untuk mendorong industri manufaktur dalam negeri. Lembaga ini akan mengambil bagian dalam pengembangan sumber daya manusia, memberikan dukungan, umpan balik dan saran kepada pemangku kepentingan bisnis dan industri.
IBIMA didirikan oleh TP Rachmat (Triputra Group), Ary Ginanjar Agustian (ESQ Leadership Center), serta I Made Dana Tangkas selaku Presiden Institut Otomotif Indonesia (IOI) sekaligus Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia.
Sementara itu, Made Tangkas mengatakan, Indonesia mempunyai peluang yang besar untuk mengembangkan industri otomotif seperti mobil, kereta api, pesawat terbang, kapal, alat berat, suku cadang, dan sebagainya. Namun, untuk mendapatkan produk yang berstandar dunia, sumber daya manusianya juga harus berstandar dunia.
"Semakin bagus manusianya maka produknya juga akan semakin bagus. Dari manusia ini akan tercipta teknologi, inovasi, dan kreativitas yang meningkatkan nilai kualitas dari produk itu," kata Made.
Dia mengatakan, IBIMA didirikan dalam konteks pembangunan nasional dengan meningkatkan produktivitas dan daya saing bisnis nasional. "Kami ingin menguatkan industri yang berbasis sumber daya alam dan sumber daya manusia lokal. Dengan penguatan industri maka akan mendorong percepatan, pertumbuhan dan penguatan perekonomian nasional," kata Made.