JAKARTA, KOMPAS –Usaha rintisan yang sedang tren di Indonesia rupanya juga menggaet minat bisnis penulis dan komedian Raditya Dika. Melalui platform berlabel penulis.id, ia membidik perusahaan rintisan baru sebagai pasar utama usaha jasa pembuatan konten kreatif yang dikelolanya.
Pengelolaan sosial media secara profesional dirasa semakin perlu untuk mengiklankan produk baru pada zaman digital ini. “Secara sederhana, tugas kami membuat konten kreatif sesuai dengan kepentingan konsumen,” kata Raditya Dika saat ditemui di rumahnya di Jakarta Selatan, Jumat (31/8/2018).
Platform penulis.id sebenarnya bukan platform baru dan sudah ada sejak 2014. Namun, dengan bergabungnya Raditya Dika, maka prioritas target perusahaan tersebut berubah dari yang sebelumnya adalah perusahaan mapan skala nasional menjadi perusahaan rintisan baru yang masih berkembang.
“Tugas Raditya sebagai Chief Creator Officer adalah meningkatkan mutu konten yang dihasilkan para pembuat konten penulis.id,” ujar Direktur Pengembangan Bisnis penulis.id Adhika Dwi Pramudita. Saat ini, yang bekerja di platform digital itu 15 orang yang berkerja mengelola media sosial.
Adhika merasa, sifat optimis dan pekerja keras yang dimiliki Raditya merupakan kualitas yang dibutuhkan oleh pengusaha rintisan. Usaha membesarkan perusahaan mulai dari nol membutuhkan semangat dan gairah dari pendirinya agar menginspirasi rekan kerja lainnya.
Selain itu, pengalaman Raditya sebagai salah satu youtuber dan selebgram terpopuler di Indonesia diyakini akan meningkatkan kualitas produk usaha rintisan jasa pengelolaan media sosial itu. Produk yang dimaksud adalah segala hal, termasuk tulisan dan video, yang diunggah di sosial media konsumen.
Menurut Adihika, tantangan terbesar yang dihadapinya adalah menentukan jenis konten yang dibutuhkan konsumen. Sering kali, konsumen yang datang belum mengetahui secara jelas jenis konten yang dibutuhkannya. “Kedengarannya memang aneh, tetapi itu sungguh terjadi,” tambah Adhika.
Pembuatan konten kreatif yang positif bukan perkara mudah. Masyarakat sudah terbiasa menganggap konten sosial media yang paling diminati adalah yang sensasional dan bombastis. Oleh karena itu, banyak orang meragukan konten positif bisa bersaing dengan konten sensasional lain yang membanjiri sosial media.
Hal senada juga diungkapkan Raditya, menurutnya, memang tidak mudah merumuskan pembuatan konten media sosial yang positif tetapi tetap mengundang orang banyak mampir melihat. Dalam banyak kasus, konten bermutu justru kalah bersaing dengan konten yang sekedar sensasional, tetapi tak bermakna.
“Sebenarnya, tujuan saya bergabung dalam usaha rintisan ini bukan sekedar mencari untung. Saya ingin menularkan semangat kepada orang lain untuk terus berkarya melahirkan konten digital yang positif,” ujar Raditya.
Konsep usaha rintisan penulis.id yang dirumuskan Raditya dan Adhika membuka kemungkinan kepada konsumen yang nantinya ingin bisa memproduksi konten sendiri. Konsumen dimungkinkan terlibat aktif dalam pembuatan konten yang diminta olehnya.
Adhika menyatakan, akan ada banyak diskusi yang melibatkan konsumen dan pembuat konten dalam proses menentukan pembuatan konten. Hal itu dirancang agar konsumen dapat memetik pelajaran melalui cara kerja para pembuat konten penulis.id.(PANDU WIYOGA)