JAKARTA, KOMPAS--Negara-negara anggota ASEAN menjaga momentum agar pembahasan materi substantif dari perundingan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP) bisa cepat diselesaikan. Mereka sepakat target pembahasan materi substantif bisa diselesaikan tahun ini sehingga pada tahun depan sudah masuk ke pembahasan detail.
Pembahasan materi substantif RCEP antaranggota ASEAN dilakukan sejak Kamis (30/8/2018) siang hingga Jumat (31/8). Pembahasan ini termasuk dalam Pertemuan Menteri Ekonomi ke-50 ASEAN di Singapura yang berlangsung sejak Rabu (29/8) dan akan berakhir pada Sabtu (1/9) ini. Pembahasan dilakukan pejabat setingkat direktur jenderal yang menangani urusan perdagangan di tiap negara.
Sebelumnya, anggota ASEAN telah bertemu beberapa mitra seperti China, Jepang, dan Korea Selatan.
“Kami baru saja mulai membahas materi seperti akses pasar, perdagangan jasa, dan lain-lain. Semua negara sepakat menjaga momentum agar perundingan RCEP berjalan sesuai rencana,” kata Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita kepada sejumlah wartawan, Kamis petang.
Sebelum pertemuan setingkat dirjen itu, para menteri ekonomi ASEAN telah bertemu. Menteri Perdagangan dan Industri Singapura yang menjadi Ketua Pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN Chan Chun Sing dalam kesempatan itu berterimakasih kepada Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita sebagai koordinator RCEP dan Ketua Tim Negosiasi Perdagangan ASEAN Iman Pambagyo yang tak kenal lelah memimpin negosiasi.
“Beberapa waktu lalu kita sudah membahas prosedur bea cukai, fasilitasi perdagangan, dan pengadaan barang oleh pemerintah. Kita telah mengalami perkembangan yang signifikan. Dalam pertemuan kali ini, saya berharap kita melanjutkan momentum positif yang telah dicapai pada perundingan sebelumnya di Tokyo dan Bangkok sehingga melapangkan jalan bagi perundingan selanjutnya di Auckland, Selandia Baru, yang akan dilaksanakan bulan Oktober mendatang,” kata Chan.