JAKARTA, KOMPAS - Pembelajaran kewirausahaan bagi siswa SMK terus diperkuat. Para siswa diajak untuk berpraktik langsung menjadi wirausaha sesuai bidang keahlian. Sejumlah SMK membuktikan mampu menyiapkan siswa menjadi wirausaha.
Lewat program SMK Pencetak Wirausaha (SPW) yang digagas Direktorat Pembinaan SMK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bersama The Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO), para siswa mampu merealisasikan SMK mencetak wirausaha. Para siswa penerima program pendidikan kewirausahaan bisa menghasilkan omset Rp 5 juta atau lebih per semester.
Penghargaan dalam bentuk sertifikat elektronik diberikan pada lima siswa SPW yang telah menghasilkan omzet bisnis Rp 5 juta per semester atau lebih. Penghargaan diberikan bersamaan dengan kegiatan Bimbingan Teknis Bantuan Pengembangan Pembelajaran Kewirausahaan Tahap II di Jakarta.
Kelima siswa SMK yang berhasil dalam program SPW ini adalah Fadhila Aulia Pratiwi (SMKN 11 Bandung) dengan total omzet Rp 39 juta per semester untuk bidang kuliner daring; Dina Fitriana (SMK Al Hadi Bandung) dengan total omzet Rp 23 juta per semester untuk bidang fesyen, Ahmad Mirzul Maulana (SMKN 8 Malang) dengan total omzet Rp 22 juta per semester untuk bidang pembuatan website, M Chairudin Basyaroh (SMK Tunas Harapan Pati) dengan total omzet Rp 11 juta per semester untuk bidang bibit tanaman buah, dan M Reza Domu (SMK Pariwisata Matland) dengan total omzet Rp 25 juta per semester untuk bidang cafe coffe barista.
Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kemendikbud, Hamid Muhammad, di Jakarta, Jumat (7/9/2018), mengatakan, saat ini wirausaha merupakan salah satu solusi yang memiliki peluang terbesar untuk mengatasi pengangguran SMK, selain kerja sama dengan industri. “Kami gembira menyambut program yang ditawarkan SEAMEO untuk melaksanakan SMK Pencetak Wirausaha atau SPW,” kata Hamid.
Dukungan program kewirausahaan di SMK diwujudkan Kemdikbud dengan memberikan program Bantuan Pengembangan Pembelajaran Kewirausahaan SMK tahap I untuk 117 SK. Di tahap kedua ini, bantuan diberikan kepada 67 kepala SMK untuk melahirkan lebih banyak wirausaha muda dari SMK.
Direktur Pembinaan SMK M Bakrun mengatakan pada tahap II ini, sebanyak 425 SMK mendaftar secara daring untuk menerima program pengembangan pembelajaran kewirausahaan SMK. Dari 425 pendaftar tersebut, dipilih 67 sekolah yang memenuhi syarat berdasarkan hasil seleksi secara daring. Sebanyak 67 peserta yang hadir saat ini akan menerima bantuan untuk memotivasi siswa SMK yang telah memiliki inovasi untuk berwirausaha.
"Bantuan yang akan kami berikan ini tidak begitu besar. Yang paling penting itu adalah bagaimana kita mendorong dan memotivasi anak-anak kita untuk mencoba memulai berwirausaha. Mudah-mudahan pada saat lulus nanti menjadi pengusaha yang handal beneran,” kata Bakrun.