Pemerintah Berupaya Meningkatkan Investasi Korea Selatan
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS -- Pemerintah Indonesia berupaya menarik dunia industri Korea Selatan untuk tetap memertahankan investasi mereka. Saat ini tercatat ada empat pelaku industri besar asal Korea Selatan.
Iklim bisnis yang kondusif dan kemudahan perizinan usaha menjadi kunci untuk menarik investasi.
Empat pelaku industri besar asal Korea Selatan yang sedang berinvestasi di Indonesia itu adalah Cheil Jedang (CJ) Group, Lotte Group, Posco, dan Hyundai Group.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Senin (10/9/2018), dalam kunjungan kerjanya ke Korea Selatan, menjelaskan, CJ Group sudah memiliki pabrik di Pasuruan dan Jombang, Jawa Timur.
Mereka merupakan produsen monosodium glutamate (MSG), lysine, dan pakan ternak. Sepanjang 2011-2015, perusahaan bio itu telah berinvestasi sebesar 500 juta dollar AS.
Lotte Group sedang membangun pabrik petrokimia di Cilegon, Banten, dengan nilai investasi sebesar 4 miliar dollar AS. Perusahaan ini memproduksi naphtha cracker dengan total kapasitas produksi sebanyak dua juta ton per tahun. Proyek ini diproyeksikan bakal menyerap tenaga kerja sebanyak 9.000 orang.
"Bahan baku kimia tersebut diperlukan untuk menghasilkan ethylene, propylene, dan produk turunan lain, sehingga kita tidak perlu lagi impor," ujar Airlangga melalui siaran pers.
Sementara itu Hyundai Group, menurut Airlangga, telah menandatangani kesepakatan mengenai rencana investasinya. Adapun Posco bakal melanjutkan percepatan pembangunan proyek klaster 10 juta ton baja di Cilegon. Target itu diperkirakan akan tercapai pada 2025.
"Jadi mereka semua memastikan komitmen untuk tetap berinvestasi di Indonesia," ujar Airlangga.
Oleh sebab itu, untuk mempertahankan dan menarik investasi baru, pemerintah Indonesia bertekad menciptakan iklim bisnis yang kondusif serta memberi kemudahan dalam perizinan usaha. Diharapkan melalui penguatan kemitraan pengusaha RI-Korea Selatan akan mendukung pertumbuhan ekonomi kedua negara.
Saat ini Korea Selatan menempati posisi ketiga sebagai negara yang berinvestasi terbesar di Indonesia. Investasi Korea Selatan antara lain di sektor industri dasar seperti baja dan petrokimia.
Airlangga menyebut perusahaan-perusahaan Korea Selatan di Indonesia telah menyerap 900.000 tenaga kerja. Potensi perdagangan Indonesia-Korea Selatan juga cukup besar.
Pada 2017 neraca perdagangan Indonesia-Korea Selatan mengalami surplus sebesar Rp 78 juta dollar AS. Diproyeksi nilai perdagangan kedua negara semakin meningkat dengan target sebesar 30 miliar dollar AS pada 2022. (*)