Clean Mandar Fish Center, Tingkatkan Pendapatan Keluarga Nelayan
Oleh
Angger Putranto
·4 menit baca
BANYUWANGI, KOMPAS - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi meresmikan sentra penjualan ikan yang diberi nama Clean Mandar Fish Center. Di lokasi tersebut nelayan dan keluarganya dapat menjual ikan dan hasil olahan ikan untuk peningkatan pendapatan keluarga nelayan.
Clean Mandar Fish Center dibuka di Kampung Nelayan Mandar, yang letaknya hanya 2 km dari pusat kota Banyuwangi. Sentra penjualan ikan di Mandar dirancang sebagai lokasi yang bersih, tertata dan indah sehingga dapat dijadikan lokasi wisata.
Pembukaan Mandar Fish Center dipersiapkan dalam setahun terakhir. Tidak mudah menata kawasan kampung nelayan yang semula kumuh menjadi sentra penjualan ikan yang bersih dan layak untuk dikunjungi wisatawan.
Dinas Perikanan dan Pangan merancang Kampung Mandar menjadi sentra penjualan ikan para nelayan, kuliner ikan segar dan kuliner olahan ikan. Selain itu, Kampung Mandar juga disiapkan sebagai destinasi wisata perahu mancing dan perahu dayung.
Ditemui di Banyuwangi, Rabu (12/9) Kepala Dinas Perikanan dan Pangan Kabupaten Banyuwangi Hari Cahyono mengatakan, ada sekitar 500 nelayan yang tinggal di Kampung Mandar. Para nelayan dan keluarganya tersebut itulah yang menjadi sasaran untuk ditingkatkan taraf hidupnya.
"Clean Mandar Fish Center merupakan cara untuk mendorong masyarakat perikanan menjadi lebih internasional. Kami melakukan hal itu dengan menyiapkan infrastrukturnya serta memberikan pelatihan diversifikasi usaha," ujar Hari.
Pantauan Kompas, jalan kampung yang semula tanah dan berdebu kini dibangun menjadi jalan beton cor. Sejumlah pondokan juga disiapkan sebagai tempat makan aneka kuliner ikan hasil olahan keluarga nelayan.
"Selain ada pusat penjualan ikan, kami juga akan menyediakan 50 pondokan untuk tempat makan. Dengan demikian, lokasi ini tidak hanya menjadi tempat bersandarnya perahu nelayan tetapi juga menjadi tempat wisata kuliner," kata Hari.
Kendati sudah resmi dibuka, belum seluruh pembangunan infrastruktur penunjang di Clean Mandar Fish Center rampung. Dinas Pangan dan Perikanan masih harus merampungkan pengerukan sedimentasi lumpur di muara sungai Mandar. Hal itu dilakukan agar lalu lintas kapal nelayan lebih lancar dan tidak menimbulkan bau tidak sedap.
Namun, Hari belum menjelaskan secara rinci berapa luasan dan kedalaman yang harus dikeruk. Menurutnya, perlu kajian sebelum pengerukan dimulai. Targetnya pegerukan tersebut dapat dilakukan tahun depan.
Sementara upaya pengembangan usaha keluarga nelayan dilakukan oleh Sub Bidang Usaha Nelayan Direktorat Jenderal Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan. Keluarga nelayan dilatih untuk membuat diversifikasi usaha untuk menciptakan nilai tambah dari hasil tangkapan para nelayan.
Kepala SubBidang Usaha Nelayan Direktorat Jenderal Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan Novia Tri Rahmawati mengatakan, selama seminggu terakhir pihaknya mengadakan pelatihan pengembangan usaha nelayan kepada kepada 100 keluarga nelayan. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan kemampuan nelayan dan keluarganya dalam mengembangkan usahanya sehingga ada peningkatan pendapatan bagi keluarga nelayan.
"Selama ini nelayan menjual hasil tangkapannya berupa ikan mentah. Kali ini kami ajak keluarga nelayan untuk dapat mengolah hasil tangkapan suaminya. Dengan demikian ada nilai tambah sekitar 20 persen hingga 30 persen bila dibandingkan dengan hanya menjual ikan mentah.
Dalam kesempatan tersebut, Kementerian Pertanian juga menjembatani komunikasi antara keluarga nelayan dengan perbankan. Hal itu dilakukan untuk memudahkan permodalan bagi keluarga nelayan yang ingin membuka usaha kuliner ikan segar atau kuliner olahan ikan.
Nur Handayani seorang istri nelayan Mandar mengaku, biasanya dirinya hanya menjual ikan hasil tangkapan suaminya di pasar. Kini ia mencoba menjajakan ikan bakar di Clean Mandar Fish Center yang hanya berjarak tak lebih dari 200 meter dari rumahnya.
Kemarin, Nur mencoba menjajakan ikan bakar kepada pengunjung di Clean Mandar Fish Center. Ikan putihan yang ia bakar tersebut biasa dijual Rp 65.000 per kg, sedangkan bila dibakar harganya menjadi Rp 75.000.
"Kalau dipotong dengan biaya bahan untuk bumbu, arang dan lain-lain, saya mendapat untung Rp 5.000 per ekor ikan bakar. Lumayan untuk tambahan pemasukan. Semoga kunjungan warga ke Mandar terus ramai sehingga dagangan saya banyak yang laku," ujarnya.
Pelaksana Tugas Direktur Usaha dan Investasi Kementerin Kelautan dan Perikanan Catur Sarwanto mengatakan, usaha perikanan yang dikembangkan bersama dengan usaha wisata merupakan cara efektif untuk meningkaktkan kesejahteraan keluarga nelayan. Guna mewujudkan hal tersebut, nelayan biasanya membutuhkan akses permodalan.
Catur berharap Clean Mandar Fish Center dapat terus berlanjut sehingga turut meningkatkan rata-rata konsumsi ikan per kapita. Data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan mencatat saat ini konsumsi ikan di Indonesia mecapai 46 kg per kapita per tahun.