MALANG, KOMPAS--Wirausaha yang tengah merintis usaha memerlukan akses modal dan jaringan bisnis. Kedua hal itu dapat dipenuhi dengan sinergi antara pemerintah, pengusaha, dan akademisi.
Berdasarkan penelitian yang dihimpun Rektor Universitas Brawijaya Nuhfil Hanani, perekonomian negara dapat tumbuh selama proporsi wirausaha minimal 2 persen dari total jumlah penduduk. "Pertumbuhan kewirausahaan merupakan ciri kemajuan ekonomi bangsa. Oleh sebab itu, sinergi antara pemerintah, akademisi, perusahaan, dan masyarakat sebagai pasar, dibutuhkan," katanya di acara penganugerahan Wirausaha Muda Mandiri 2018 yang digelar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk di Universitas Brawijaya, Malang, Sabtu (15/9/2018).
Ia mencontohkan, dalam sinergi itu, Bank Mandiri menggaet lebih dari 36.000 anak muda sejak 2007 melalui program Wirausaha Muda Mandiri. Mereka berasal dari 300 perguruan tinggi se-Indonesia. Pengusaha muda yang menjadi peserta dan finalis mendapat pelatihan, pembinaan, dan komunitas.
Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo menilai, kehadiran generasi milenial -yang lahir pada 1980-1999- di Indonesia merupakan potensi bagi pertumbuhan wirausaha. "Saya perkirakan, proporsi 5 persen wirausaha di antara penduduk Indonesia dapat tercapai karena adanya generasi milenial," ujar Kartika.
Kehadiran program wirausaha muda itu ditargetkan dapat mendukung peningkatan kualitas dan kapabilitas usaha yang diukur dari jumlah konsumen dan tingkat akses terhadap fasilitas perbankan. Lebih jauh, Kartika berharap, wirausaha muda dapat menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat.
Tantangan
Sementara, perkembangan usaha dari segi kuantitas dan kualitas membutuhkan ekosistem ekonomi tersendiri.
Co-founder dan Chief Executive Officer Investree Adrian Gunadi menyebutkan, ekosistem itu terdiri dari bimbingan oleh mentor, kolaborasi, jaringan usaha, sumber daya manusia, dan modal. Salah satu aspek ekosistem yang disoroti pemerintah adalah modal.
Menurut Menteri BUMN Rini M Soemarno, modal masih menjadi tantangan untuk menciptakan wirausaha dan membuat usaha naik kelas. Oleh sebab itu, dia berkomitmen mendorong BUMN untuk berperan menambah jumlah wirausaha serta membuat usaha naik kelas.
"Skema pembiayaan modalnya dapat berupa dana tanggung jawab sosial perusahaan atau sponsor. Bank-bank BUMN juga telah menyediakan skema kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang bisa dimanfaatkan wirausaha," katanya.
Kementerian BUMN juga menyinergikan program-program badan usaha, misalnya dalam Rumah Kreatif BUMN dan Balai Ekonomi Desa.
Dalam Wirausaha Muda Mandiri 2018, Kecilin menjadi pemenang terbaik. Kecilin adalah usaha yang bergerak di bidang jasa kompresi yang bisa meminimalkan ukuran data digital.
Pendiri Kecilin, Christopher Farrel Millenio Kusuma (18), memaparkan, dengan sistem ini, data yang telah dikecilkan dapat dikirim lewat jaringan 2G. (JUD)