BNI Syariah Genjot Pencapaian Dana Pihak Ketiga di Pasar Internasional
Oleh
Rhama Purna Jati
·2 menit baca
SINGAPURA,KOMPAS—BNI Syariah akan lebih serius menggarap pasar internasional terutama di negara yang menjadi tempat berkumpulnya Tenaga Kerja Indonesia. Beberapa negara potensial pun mulai digarap.
Hal ini disampaikan Sekretaris Perusahaan BNI Syariah Rima Dwi Permatasari, Selasa (18/9/2018) di Singapura. Menurut Rima, saat ini potensi pasar mancanegara cukup besar terutama di negara yang memiliki komunitas muslim. Sejumlah negara memiliki komunitas muslim yang cukup besar.
Berdasarkan hasil capaian dana pihak ketiga (DPK) dari mancanegara BNI Syariah memperoleh hasil yang cukup signifikan. Hingga Agustus 2018, pencapaian DPK BNI Syariah sebesar Rp 33,1 triliun atau naik 21 persen dari periode yang sama tahun lalu. “Pencapaian ini sudah hampir mendekati target DPK tahun 2018 yakni Rp 33,2 triliun,"katanya.
Adapun dari total DPK tersebut, sumbangsih dari pasar luar negeri mencapai Rp 170 miliar. Rima menuturkan, potensi pasar di luar negeri cukup tinggi, pasalnya ada beberapa komunitas yang tinggal di luar negeri yang berkeinginan menyimpan pendapatannya di bank berbasis syariah. Dari total Rp 170 miliar DPK yang diperoleh BNI Syariah, Rp 150 miliar diantaranya berada di Hongkong.
Alasannya, di kota tersebut ada beberapa tempat yang menjadi pusat berkumpulnya TKI yang bekerja di sana. Beberapa orang di antaranya juga membentuk komunitas muslim dan berkumpul dan beribadah bersama. “Pasar inilah yang kami akan terus garap,” ujarnya.
Adapun sisanya tersebar di beberapa negara seperti Sementara sisanya tersebar di beberapa negara seperti Seoul, Singapura, Taiwan, Qatar, dan Jeddah. Menurutnya potensi pasar di luar negeri cukup tinggi mengingat jumlah TKI di daerah tersebut cukup besar.
Namun, selain untuk menyediakan fasilitas tabungan, ujar Rima, di dalam komunitas tersebut, para nasabah akan diajarkan bagaimana mengelola dananya agar dapat dipergunakan dengan maksimal saat kembali ke tempat tinggalnya.
Ke depan, ujar Rima, pihaknya akan terus menggenjot pencapaian DPK maupun pembiayaan dari luar negeri. Salah satu negara paling potensial adalah Singapura, Qatar, dan Jeddah. Rima mencontohkan, untuk di Singapura, sampai saat ini, ada sekitar 700 nasabah yang bergabung di dalamnya dengan total DPK sampai Agustus 2018 mencapai Rp 3 miliar-Rp 4 miliar.
Jumlah ini akan ditingkatkan dengan menggandeng sejumlah komunitas TKI yang bekerja di Singapura. Minggu (15/9/20118), pihaknya melakukan kerja sama dengan Ketua Asosiasi Muslim Indonesia di Singapura. Kerja sama dilakukan dengan memberikan sejumlah layanan kepada TKI yang bekerja di Singapura.
Rima menerangkan, hingga Agustus 2018, Aset BNI Syariah mencapai Rp 38,7 triliun dengan total pembiayaan mencapai Rp 26,3 triliun. Khusus untuk nilai pembiayaan tumbuh 16 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.