BKPM dan Kemenhub Gelar ”Market Sounding” Bandara Komodo
Oleh
ADHI KUSUMAPUTRA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Badan Koordinasi Penanaman Modal bersama Kementerian Perhubungan menggelar market sounding proyek Bandar Udara Komodo, Labuan Bajo, di Jakarta, Selasa (25/9/2018). Market sounding ini bertujuan untuk penjajakan investor terhadap proyek kerja sama antara pemerintah dan badan usaha (KPBU) penyedia infrastruktur untuk kepentingan umum.
Investasi proyek Bandar Udara Komodo sebesar Rp 3 triliun. Dana tersebut dibagi untuk alokasi belanja modal Rp 1,17 triliun dan biaya operasional Rp 1,83 triliun.
Pelaksana Tugas Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Wisnu Wijaya Soedibjo mengatakan, skema KPBU bertujuan untuk partisipasi pihak swasta dalam membangun kompleks bandar udara internasional dari segi fisik dan layanan. Market sounding ini untuk mendapatkan masukan dari pihak swasta terhadap skema kerja sama ini.
”Skema KPBU untuk pengembangan proyek yang berkualitas dan efisien karena keterbatasan anggaran dan pengalaman pihak swasta dalam pengerjaan proyek,” kata Wisnu.
Direktur Bandar Udara Kementerian Perhubungan Polana B Pramesti mengatakan, pengembangan Bandar Udara Komodo terkait dengan Labuan Bajo yang menjadi kawasan strategis pariwisata nasional. Bandar Udara Komodo perlu meningkatkan infrastruktur berupa landasan pacu dari 2.250 meter x 45 meter menjadi 2.450 meter × 45 meter.
”Selain itu, ada juga perluasan parkir pesawat menjadi delapan, pengaspalan, dan peningkatan jumlah penumpang dari 500.000 orang menjadi 1 juta orang per tahun,” ucap Polana.
PT Penjamin Infrastruktur Indonesia menjadi penjamin pemerintah dalam proyek ini. Adapun konsesi kepada konsorsium yang akan mendapat hak proyek berjangka 25 tahun hingga tahun 2045. (FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY)