JAKARTA, KOMPAS – Pemerintah menyiapkan lima ruas tol prakarsa untuk dilelang tahun ini. Jika semua bisa dilelang tahun ini, maka pembebasan lahan dan konstruksi sudah bisa dimulai tahun depan.
Salah satu tol prakarsa atau usulan badan usaha adalah jembatan tol Balikpapan-Penajam Paser Utara sepanjang 7,6 kilometer yang diusulkan konsorsium PT Waskita Toll Road. Jembatan tol yang menghubungkan antara wilayah Penajam Paser Utara dengan kota Balikpapan.
“Sekarang (kami) sudah mengirimkan surat pengajuan penetapan lokasi (penlok). Selesainya minggu depan. Sehingga bulan depan sudah masuk proses prakualifikasi lelang,” kata Direktur Utama PT Waskita Toll Road Herwidiakto, akhir pekan lalu, di Jakarta.
Herwidiakto mengatakan, proyek pembangunan jembatan tol Balikpapan-Penajam Paser Utara tersebut mendapat persetujuan dari pemerintah sebagai ruas tol prakarsa pada Maret lalu. Melalui proyek tersebut, PT Waskita Toll Road memegang mayoritas saham (60 persen), bersama pemerintah provinsi Kalimantan Timur (20 persen), pemerintah daerah Kabupaten Penajam Paser Utara (15 persen), dan pemda Kota Balikpapan (5 persen).
Jembatan tol tersebut memerlukan investasi sekitar Rp 16,5 triliun. Menurut Herwidiakto, diharapkan minggu depan izin penetapan lokasi sudah terbit sehingga prakualifikasi lelang dapat segera dilakukan. Herwidiakto menargetkan, konstruksi sudah dapat dimulai pada Februari 2018 sampai 3,5 tahun ke depan. Dengan demikian, konstruksi dijadwalkan selesai pada 2022.
“Kebutuhan tanahnya kan cuma di ujung jembatan, di laut tidak. Hanya perlu mobilisasi alat, bisa langsung ngebor. Kebutuhan tanahnya kecil, kira-kira 24 hektar,” kata Herwidiakto.
Prakualifikasi lelang
Secara terpisah, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna mengatakan, proyek jembatan tol Balikpapan-Penajam Paser Utara merupakan satu dari lima ruas tol prakarsa yang direncanakan akan dilelang tahun ini. Sampai saat ini, proyek jembatan tol tersebut belum masuk ke tahap prakualifikasi lelang karena izin penetapan lokasi masih belum terbit. “Tinggal menunggu izin penetapan lokasi saja,” kata Herry.
Adapun proyek tol prakarsa adalah tol Semanan-Balaraja (31,9 kilometer), tol Kamal-Teluk Naga-Rajeg (38,6 km), tol Akses Pelabuhan Patimban (37,7 km), tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (184 km), serta Jembatan tol Balikpapan-Penajam Paser Utara (7,6 km). Sementara satu proyek tol pemerintah adalah ruas Semarang-Demak (26,8 km) yang terintegrasi dengan tanggul laut Kota Semarang saat ini sudah masuk prakualifikasi lelang.
Demikian pula dengan ruas lainnya, menurut Herry, kini hanya tinggal menunggu izin penetapan lokasi dari kepala daerah. Selain itu, disiapkan pula skema penjaminan untuk kelima ruas prakarsa tersebut dari PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero). Proses prakualifikasi lelang sampai selesai lelang memerlukan waktu 5 bulan sampai 6 bulan.
Proyek tol yang direncanakan segera masuk prakualifikasi lelang selain Jembatan Tol Balikpapan-Penajam Paser Utara adalah tol tol Kamal-Teluk Naga-Rajeg. Tol tersebut diusulkan PT Duta Graha Karya dengan kebutuhan biaya investasi sekitar Rp 23,16 triliun. “Kita akan tetap jaga agar waktu untuk prakualifikasi lelang sampai selesai 5 bulan saja. Itu proses normal,” ujar Herry.