Putera-Puteri Maritim Harus Menjadi Agen Perubahan
Oleh
Maria Clara Wresti
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Ryan Kurniawan asal Sulawesi Selatan dan Luh Putu Inggita Santy asal Bali meraih mahkota pemenang dalam pemilihan Putera Puteri Maritim Indonesia 2018 di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Senin (01/10/2018) malam. Mereka diharapkan bisa menjadi agen perubahan untuk pengembangan dan pelestarian maritim Indonesia.
Mahkota penghargaan Putera Puteri Maritim Indonesia 2018 disematkan langsung oleh Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya yang didampingi Ketua Yayasan Putera Puteri Maritim Indonesia (PPMI) Laksamana TNI Tedjo Edhy Purdijatno.
”Putera Puteri Maritim Indonesia 2018 dan juga generasi muda pada umumnya merupakan salah satu poros strategis kemaritiman di Indonesia untuk mengoptimalkan potensi bahari dan maritim,” kata Luhut dalam pidatonya.
Dia mengatakan, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, dengan 75 persen geografis negara terdiri atas lautan, maritim Indonesia harus menjadi sesuatu yang hebat.
”Kita mendidik putra-putri untuk berbicara dengan hati, bekerjalah dengan hati, bekerja secara profesional, serta katakan benar jika benar dan katakan salah jika salah. Saya berharap program ini terus berjalan untuk memberikan generasi muda membawa Indonesia lebih bagus ke depannya,” ujar Luhut.
Menteri Pariwisata Arief Yahya seusai menyematkan mahkota kepada peraih gelar PPMI 2018 mengatakan bahwa para finalis, selain memiliki penampilan yang baik, juga pintar dan beretika, yang terkandung dalam unsur 4R, yaitu raga, rasio, rasa, dan roh. Artinya, para finalis bisa menjadi duta wisata atau endorser untuk mengenalkan dan mempromosikan potensi kekayaan di daerahnya masing-masing.
Hal itu karena para finalis punya peran sangat besar untuk pariwisata Indonesia karena bergerak dari sektor maritim. Adapun di Indonesia, salah satu daya tarik utama pariwisatanya ada di sektor maritim.
Pada 2019, melalui wisata bahari, seperti keindahan pantai, lokasi selancar, dan selam, ditargetkan mampu mendatangkan 4 juta wisatawan mancanegara (wisman). Apalagi, saat ini cruise dan yacht mulai ramai datang ke Indonesia karena didukung kebijakan pemerintah.
Arief menjelaskan, wisman tertarik berkunjung ke Indonesia karena potensi yang dimiliki berupa alam (nature) sebesar 35 persen, budaya (culture) 60 persen, dan buatan manusia (man made) 5 persen.
”Potensi alam sebesar 35 persen kita kembangkan sebagai wisata bahari (marine tourism) 35 persen, wisata ekologi (eco tourism) 45 persen; dan wisata petualangan (adventure tourism) 20 persen, di dalamnya termasuk geopark,” kata Menpar Arief Yahya.
Laksamana TNI Tedjo Edhy Purdijatno mengatakan, 68 peserta dari 28 provinsi di Indonesia akan diberikan pembekalan agar menjadi Duta Maritim yang mumpuni, tepercaya dan memiliki integritas kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
”PPMI bertujuan untuk meningkatkan peran generasi muda dalam melanjutkan perjuangan bangsa Indonesia demi mengembalikan kejayaan maritim Indonesia,” katanya.