Protes Harga Jagung Tinggi, Peternak Bagikan Telur
Oleh
ERWIN EDHI PRASETYA
·2 menit baca
SOLO, KOMPAS - Para peternak ayam petelur menggelar aksi bagi-bagi telur kepada masyarakat di Solo, Jawa Tengah, Kamis (18/7/2018). Aksi ini dilakukan sebagai wujud protes atas tingginya harga jagung yang menjadi pakan utama ayam petelur.
Aksi bagi-bagi telur itu digelar di area Gladak, Solo. Peternak membagikan 700 butir telur matang kepada pengendara sepeda motor dan mobil yang melintas di Jalan Slamet Riyadi.
Koordinator Peternak Ayam Petelur Solo Joko Surono mengatakan, peternak terus merugi akibat mahalnya harga jagung yang menjadi komponen utama pakan ayam petelur. Harga jagung saat ini Rp 5.250 per kilogram, diatas harga acuan pemerintah Rp 4.000 per kg.
“Akibat tingginya harga jagung, biaya produksi menjadi tinggi padahal harga telur sekarang rendah yakni Rp 16.500 per kg di kandang,” katanya.
Menurut Joko, harga telur itu terlalu rendah karena dibawah harga acuan pemerintah Rp 18.000-20.000 per kg. Dengan kondisi harga telur Rp 16.500 per kg dan harga jagung Rp 5.250 per kilogram peternak mengalami kerugian sekitar Rp 3.000 per kg telur
“Kami minta pemerintah segera turun tangan untuk mengatasi kelangkaan jagung sehingga harga jagung dapat kembali normal ke Rp 4.000 per kg,” katanya.
Heru Santoso, peternak ayam petelur mengaku kesulitan mendapatkan jagung dan harus membeli jagung giling Rp 5.300 per kg. Dengan harga jagung tersebut, mestinya harga telur idealnya Rp 22.000 per kg di kandang agar peternak tidak merugi, namun justru saat ini harga telur Rp 16.500 per kg. “Harga jagung mau tinggi tidak apa-apa asal imbang dengan harga telur," katanya.